17 Oktober 2018

Konsumsi Gula Berlebihan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Konsumsi Gula Berlebihan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Soda, minuman energi dan minuman manis lainnya adalah sumber-sumber gula terbesar.

Oleh : P2PTM Kemenkes RI

Studi  menemukan bahwa mengonsumsi gula lebih dari seperlima kalori harian meningkatkan risiko dua kali lebih besar mengidap penyakit jantung

Sebuah studi yang mengaitkan konsumsi makanan manis yang berlebihan dengan risiko sakit jantung. Ini adalah temuan yang menambah bukti bahwa terlalu banyak mengonsumsi gula dapat membahayakan kesehatan.

Studi yang dimuat dalam jurnal JAMA Internal Medicine itu menemukan bahwa mengonsumsi gula lebih dari seperlima kalori harian mereka meningkatkan risiko dua kali lebih besar untuk mengidap penyakit jantung, dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan sehat dengan muatan gula hanya 10 persen gula.

Studi itu terfokus pada gula yang ditambahkan ke dalam makanan dan bukan kandungan gula alami, seperti pada buah-buahan dan sayuran.

Soda, minuman energi dan minuman manis lainnya adalah sumber-sumber gula terbesar. Satu kaleng soda mengandung sekitar 7 persen gula dari keseluruhan 2.000 kalori.

Studi-studi lain telah mempelajari hubungan antara gula dan obesitas, diabetes, penyakit jantung dan lebih banyak lagi, kata profesor nutrisi Rachel Johnson di Universitas Vermont.

"Tulisan ini sebenarnya mempelajari kematian karena penyakit jantung,” ujarnya.

Pedoman diet Amerika merekomendasikan antara 5 sampai 15 persen kalori harian dari gula dan lemak padat.

Namun, bukan itu yang dikonsumsi sebagian besar warga Amerika.

Studi itu mendapat temuan, warga Amerika rata-rata mengonsumsi sekitar 15 persen gula dalam kalori mereka, kata rekan penulis Quanhe Yang, pakar epidemiologi pada Balai Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika.

"Dibandingkan dengan orang yang konsumsinya terendah, ada peningkatan sebesar 30 persen pada risiko kematian karena penyakit jantung,” ujarnya.
Minum satu kaleng soda setiap hari dapat meningkatkan risikonya secara eksponensial, tambahnya.

"Jika Anda minum satu kaleng minuman bergula, Anda dapat masuk dalam kategori berisiko tinggi, dan melipatgandakan risiko kematian karena kardiovaskular,” ujarnya.

New York City sedang berupaya membatasi konsumsi minuman manis, namun upaya itu masih mendapat tentangan hukum. Meksiko baru-baru ini memberlakukan pajak terhadap soda dan makanan manis lainnya.

Johnson mengatakan pemerintah lokal di Amerika juga sedang mempertimbangkan penerapan pajak sebagai cara untuk mencegah konsumsi.

"Saya pikir kita akan menyaksikan semakin banyak inisiatif kebijakan seputar pilihan makanan dan minuman yang sehat sebagai opsi yang mudah bagi masyarakat,” ujarnya.

Namun saat ini, gagasan-gagasan semacam ini masih mendapat tentangan dari pihak-pihak yang menganggapnya sebagai pembatasan kebebasan individu.(SB-voa)


Artikel Sebelumnya
6 Pengaruh Rokok Terhadap Tidur Anda
Artikel Selanjutnya
Kacamata Pintar Bantu Penyandang Tuna Rungu Nikmati Teater

Upcoming Agenda
27 September 2022

Hari Jantung Sedunia 2022

31 Maret 2022

Webinar Hari Ginjal Sedunia'22 : Kenali, Jaga dan Rawat Ginjal Kita Dengan PATUH

26 Maret 2022

Webinar Nakes :Pencegahan & Intervensi Obesitas di FKTP (WOD 2022)

24 Maret 2022

Webinar (HTTS 2022 Seri 1) : Rokok dan Pandemi COVID-19

Selengkapnya
Newsletter

Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia