Katarak identik sebagai gangguan penglihatan yang dialami oleh lansia. Apa saja gejalanya? Sebagai negara tropis yang disinari matahari sepanjang tahun, Indonesia memang negeri yang diberi berkat Tuhan. Namun kondisi alam ini juga membuat Indonesia memiliki jumlah penderita katarak yang besar. Selain disebabkan faktor usia atau degeneratif, katarak juga dapat disebabkan tingkat paparan sinar UV yang tinggi. Katarak juga bisa disebabkan penyalahgunaan obat-obatan/suplemen, khususnya steroid, trauma atau kecelakaan pada mata, operasi mata sebelumnya, dan penyebab lain yang belum diketahui.
Menurut data hasil Survei Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun 1993 –1996 angka kebutaan nasional Indonesia mencapai 1,5%, pada tahun 2013 sudah menurun menjadi 0.9 %. Lebih dari separuh angka kebutaan tersebut disebabkan oleh katarak. Katarak secara sederhana dapat dijelaskan sebagai kekeruhan yang terjadi pada sebagian maupun keseluruhan lensa mata.Hal ini menyebabkan berkurangnya penglihatan dari penderita, karena keruhnya lensa mata membuat cahaya menjadi sulit mencapai retina.
Gejala dan Penyebab Penyakit Katarak
Terdapat berbagai gejala awal yang menjadi petunjuk bahwa Anda menderita penyakit katarak, gejala tersebut adalah :
1. Pandangan mata menjadi buram pada saat melihat suatu objek atau membaca suatu tulisan.
2. Sensitifitas terhadap cahaya atau sinar menjadi tinggi.
3. Pada saat melihat objek benda dan cahaya dengan menggunakan satu mata saja, objek dapat terlihat seperti ganda.
4. Kesulitan melihat pada malam hari.
5. Pada saat memandang sinar akan muncul lingkaran cahaya pada penglihatan.
Pencegahan Penyakit Katarak Penyakit katarak, dapat diantisipasi dengan melakukan tiga tahapan pemeriksaan mata bertujuan untuk mendiagnosa penyebab dan gejala penyakit katarak sejak dini, diantaranya merupakan :
1. Periksa Mata (Tes Ketajaman Penglihatan) Pasien akan diperlihatkan sebuah papan huruf yang terdiri dari berbagai huruf besar hingga huruf kecil dan akan diminta untuk membacanya. Pemeriksaan seperti ini harus dilakukan minimal setahun sekali.
2. Pemeriksaan Lampu Celah Pemeriksaan jenis ini, menggunakan alat pembesar (Magnification) dan bantuan cahaya ( Slit lamp ). Alat ini digunakan untuk mendeteksi apabila adanya selaput atau benda kecil yang terdapat pada mata.
3. Pemeriksaan Retina Mata Pemeriksaan ini dilakukan dengan memberikan obat tetes mata yang berfungsi untuk membesarkan pupil mata dalam mengecek penyakit katarak tersebut.
Cegah dan Obati
Secara umum penanganan katarak dapat dilakukan dengan dua terapi yang tujuannya untuk melakukan pencegahan dan pengobatan. Caranya sebagai berikut:
1. Terapi Pencegahan Katarak Cara pencegahan penyakit katarak ini dapat dilakukan dengan mengurangi terpaparnya mata telanjang terhadap sinar ultraviolet, yaitu dengan selalu menggunakan kacamata tabir surya apabila berada di tempat yang berpotensi menyebabkan kerusakan mata.
2. Terapi Bedah
• Operasi Katarak Operasi ini adalah jenis operasi umum yang dilakukan dengan mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa bening yang baru. Pemulihan pasca operasi ini sekitar dua minggu sejak melakukan operasi.
• Operasi Laser Katarak Operasi jenis ini merupakan operasi dengan teknologi terbaru yaitu dengan menggunakan sinar laser yang memiliki kemampuan memotong sangat akurat dibandingkan teknologi laser lainnya dan dengan tingkat panas yang sangat rendah. Operasi ini dinamakan Bladeless Laser Cataract Surgery. Operasi jenis ini tidak lagi menakutkan karena tidak menggunakan pisau bedah dan lebih aman dibandingkan operasi katarak biasa.
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.