Saat ini penderita kencing manis—penyakit mematikan ketiga di Indonesia setelah stroke dan jantung—sekitar 10 juta orang. Jumlahnya sekitar 10 tahun mendatang dapat meningkat dua sampai tiga kali lipat, kata Dr Susie Setyowati, konsultan endroktrin, metabolik, diabetes di Jakarta.
Dr Susie mengatakan penyakit kronis ini "tak bisa disembuhkan tapi dapat dikendalikan agar tak terjadi komplikasi".
Cara pencegahannya adalah menjaga asupan makan, berolahraga serta menghentikan rokok, kebiasaan yang dapat menyebabkan komplikasi terutama bagi penderita jantung."
Kalau mengurangi berat badan 10% saja dari saat ini, bisa mengurangi risiko diabetes besar," kata dr Susie.
Di dunia penyakit kencang manis ini membunuh lebih satu juta orang setiap tahun - dan siapapun dapat terkena.Penyakit ini terjadi saat tubuh tidak bisa memproses semua gula (glukosa) di dalam aliran darah; menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan serangan jantung, tekanan darah tinggi, kebutaan, gagal ginjal dan amputasi anggota tubuh bagian bawah.
Jumlah penderita terus meningkat dan tercatat saat ini mencapai 422 juta orang di dunia - empat kali lebih banyak dari pada 30 tahun lalu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).Meskipun terdapat berbagai risiko ini, setengah penderita diabetes tidak menyadarinya.Tetapi perubahan gaya hidup dapat mencegahnya, dalam beberapa kasus. Begini caranya.
Ketika kita makan, tubuh mengurai karbohidrat menjadi gula (glukosa). Sebuah hormon bernama insulin, yang diproduksi di pankreas, kemudian memerintahkan sel tubuh untuk menyerap gula tersebut menjadi energi.
Diabetes terjadi ketika insulin tidak dihasilkan atau tidak bekerja dengan baik, sehingga menyebabkan gula menumpuk di darah kita.
Terdapat sejumlah macam diabetes.Pada diabetes tipe 1, pankreas berhenti menghasilkan insulin, sehingga glukosa menumpuk di aliran darah.Para ilmuwan tidak mengetahui secara pasti mengapa hal ini terjadi tetapi mereka mempercayai ini dipengaruhi genetika atau akibat infeksi virus yang merusak sel penghasil insulin di pankreas. Sekitar 10% orang penderita diabetes tipe 1.
Pada diabetes tipe 2, pankreas tidak cukup menghasilkan insulin atau hormon tidak bekerja dengan baik.
Hal ini biasanya terjadi pada usia setengah baya atau orang tua, tetapi juga dialami anak muda yang kelebihan berat berat dan kurang bergerak, serta orang-orang berlatar belakang kesukuan tertentu, terutama Asia Selatan.
Sebagian perempuan hamil kemungkinan didiagnosa menderita diabetes gestational, ketika tubuh mereka tidak menghasilkan cukup insulin bagi diri mereka dan bayinya.
Sejumlah kajian memperkirakan sekitar 6 sampai 16% perempuan hamil akan menderita diabetes gestational.
Mereka perlu mengendalikan tingkat gula mereka lewat susunan makanan, kegiatan fisik dan/atau aplikasi insulin untuk mencegah hal ini menjadi diabetes tipe 2.
Orang juga dapat didiagnosa pra-diabetes - sebuah peningkatan tingkat glukosa di darah dan dapat menjadi diabetes.
Gejala paling umum di antaranya adalah:
Menurut British National Health Service, badan kesehatan Inggris, gejala diabetes tipe 1 cenderung muncul saat anak-anak atau remaja, serta lebih parah.Orang yang lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 adalah kelompok umur di atas 40 tahun (atau 25 tahun di antara orang Asia selatan); memiliki orang tua atau saudara sekandung penderita diabetes; kelebihan berat badan atau obesitas; berasal dari Asia Selatan, Cina, Karibia-Afrika atau Afrika kulit hitam.
Diabetes bergantung pada faktor genetika dan lingkungan tetapi Anda dapat membantu menjaga tingkat gula darah lewat susunan makanan sehat dan gaya hidup yang aktif.
Menghindari makanan manis dan minuman olahan dan mengubah roti putih dan pasta dengan gandum adalah langkah pertama yang baik.Gula dan biji-bijian halus lebih rendah nutriennya karena bagian serat dan kaya vitaminnya telah diambil. Contohnya di antaranya adalah tepung terigu putih, roti putih, beras putih, pasta putih, minuman manis atau soda, permen dan sereal makan pagi dengan tambahan gula.Susunan makanan sehat termasuk di antaranya adalah sayur, buah, kacang-kacangan dan gandum.
Termasuk minyak sehat, kacang, ikan berminyak kaya omega-3. seperti sardin, salmon dan kembung.Adalah penting untuk makan dengan beda waktu yang tetap dan berhenti makan sebelum kenyang.
Olah raga juga membantu menurunkan tingkat gula darah. National Health System (NHS) Inggris menyarankan latihan aerobik selama 2,5 jam per minggu, seperti jalan cepat dan menaiki tangga.
Berat badan yang sehat akan membuat tubuh lebih mudah menurunkan tingkat gula darah.
Jika Anda perlu menurunkan berat badan, lakukan secara bertahap, antara setengah sampai satu kilogram per minggu.
Penting juga untuk tidak merokok dan mengendalikan tingkat kolesterol untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Tingkat gula yang tinggi di aliran darah dapat merusak pembuluh darah secara serius.
Jika gula tidak dapat mengalir dengan baik di tubuh Anda, maka darah tidak akan mencapai bagian yang memerlukannya, meningkatkan risiko kerusakan syaraf (kehilangan indera perasa dan sakit), kehilangan penglihatan dan infeksi kaki.
WHO menyatakan diabetes adalah penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, tekanan darah tinggi dan amputasi tubuh bagian bawah.
Pada tahun 2016, sekitar 1,6 juta kematian diperkirakan disebabkan diabetes secara langsung.
Menurut WHO, jumlah penderita diabetes meningkat dari 108 juta orang di tahun 1980 menjadi 422 juta di tahun 2014.
Pada tahun 1980, kurang dari 5% orang dewasa ( di atas 18 tahun) menderita diabetes di dunia - tahun 2014, tingkatnya adalah 8,5%.
International Diabetes Federation memperkirakan hampir 80% orang dewasa penderita diabetes tinggal di negara berpenghasilan menengah atau rendah, dimana kebiasaan makan berubah dengan cepat.
Di negara-negara maju, diabetes dikaitkan dengan kemiskinan dan konsumsi makanan yang lebih murah dan olahan. (BBC)
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.