Awas, Racun Rokok Yang Menempel di Perabotan dan Bahayanya !'

Awas, Racun Rokok Yang Menempel di Perabotan dan Bahayanya !

08 Februari 2018

Asap rokok bukan hanya meninggalkan "jejak" bau di baju dan ruangan yang dipakai merokok, tetapi juga meninggalkan zat-zat beracun yang menempel. Kesimpulan penelitian ini menguatkan teori bahaya perokok ketiga.


Sejumlah peneliti dari Lawrence Berkeley National Laboratory, California, Amerika Serikat, menemukan, zat penyebab kanker yang disebut tobacco-spesific nitrosamines (TSNAs) dapat menempel pada berbagai jenis permukaan yang akhirnya menjadi debu dan dengan mudah disentuh jari.


Permukaan yang ditempeli zat-zat beracun ini tentu berbahaya kalau sampai disentuh oleh jari-jari balita. Membersihkan berbagai permukaan yang sudah terkena asap rokok dengan sabun pembersih disarankan untuk menghilangkan zat-zat racun tersebut.


"TSNAs (tobacco-spesific nitrosamines) berpotensi menjadi zat karsinogenik yang muncul dari rokok yang belum dibakar atau asap rokok," kata ahli kimia Hugo Destaillats yang terlibat dalam penelitian ini.


"Rokok yang dibakar akan melepaskan nikotin dalam bentuk uap air yang dengan mudah diserap oleh permukaan ruangan, seperti lantai, dinding, sofa, karpet, dan benda furnitur. Nikotin bisa bertahan dalam permukaan benda selama berhari-hari, bahkan sampai sebulan," papar Destaillats.


Para peneliti menemukan, nikotin akan bergabung dengan zat-zat kimia yang disebut asam yang mengandung nitrogen yang dilepaskan oleh peralatan rumah tangga atau mesin kendaraan dan menghasilkan TSNAs. Dalam tes di laboratorium, diketahui TSNAs lebih cepat terbentuk dalam kabin truk dan ruangan rumah yang dipakai merokok.


"Anak-anak adalah pihak yang paling rentan pada zat beracun ini karena mereka sering kontak dengan berbagai permukaan perabot di rumah," kata para peneliti dalam laporannya yang dipublikasikan dalam Proceedings of The National Academy of Sciences.


Baca : Artikel sumber



Bahaya Menghirup Asap Rokok yang Menempel di Benda Lain


Berbeda dengan perokok pasif atau secondhand smoker yang menghirup asap rokok secara langsung di udara, perokok pihak ketiga atau third hand smoker adalah seseorang yang terkena zat sisa asap rokok yang menempel di permukaan benda di sekitarnya.


Pada dasarnya, perokok pihak ketiga juga terkena racun dari rokok yang tertinggal di lingkungan. Hal ini paling sering ditemui apabila dalam suatu keluarga terdapat perokok dan tinggal di dalam satu rumah.


Menurut Dr Georg Matt peneliti dari Universitas San Diego, zat sisa asap rokok dapat bertahan di permukaan benda, khususnya dalam rumah. Ia mengatakan bahwa rumah dapat menjadi sumber dan penampungan utama polutan asap rokok.


Ahli kimia lingkungan Eunha Hoh (sebagaimana yang dilansir oleh eurekalert.org), menyatakan bahwa asap rokok mengandung ribuan zat kimia yang sebagian besar bersifat beracun dan karsinogenik.


Zat ini dapat menempel di berbagai benda, terutama pada lingkungan ruangan tertutup yang memiliki permukaan berpori.


Salah satu komponen yang diketahui bersifat karsinogenik dan dapat tersimpan di lingkungan adalah polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH).


Komponen ini menyerap ke dalam dinding, furnitur, dan benda berbahan gypsum serta karpet di dalam rumah. Zat tersebut dapat tersimpan dalam waktu yang lama dengan kadar zat yang terus meningkat.


Penelitian oleh Sleiman pada tahun 2010 menunjukkan bahwa penyerapan nikotin dari asap rokok dapat berlangsung lebih cepat, dan jumlah yang terserap cenderung konsisten pada permukaan di dalam ruangan, termasuk permukaan kulit dan pakaian.


Zat nikotin tersebut akan tersimpan dan dapat bereaksi dengan asam nitrat di udara sehingga membentuk karsinogen nitrosamine yang dapat diserap tubuh melalui pernapasan, pencernaan dan kontak dengan kulit.


Zat sisa asap rokok dapat dideteksi dengan adanya bau rokok pada permukaan benda setelah tidak adanya asap rokok. Hal ini juga menunjukkan adanya racun dari rokok pada permukaan benda tersebut.


Dampaknya terhadap kesehatan


1. Risiko penyakit kanker


Seperti paparan zat karsinogen pada umumnya, perokok pihak ketiga juga berisiko terkena kanker apabila berada di lingkungan yang terdapat zat sisa asap rokok dalam waktu yang lama.


Penelitian oleh ahli biokimia bernama Hang pada tahun 2013 menunjukkan dampak paparan third hand smokers yang  tertinggal  di  lingkungan  dapat  menyebabkan  terjadinya  kerusakan  sel  hingga  DNA.


Rusaknya rantai DNA dalam sel akibat paparan zat dari sisa asap rokok  dapat menyebabkan sel bermutasi menjadi sel kanker.


2. Kerusakan organ dalam tubuh


Tidak hanya kerusakan sel yang berakibat terhadap tumbuhnya sel kanker, sisa zat rokok juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada sistem kardiovaskuler dan organ liver.


Penelitian oleh Martins-Green pada tahun 2014 menunjukkan bahwa dampak paparan third hand smoker di antaranya:


Terjadi  peningkatan  sel  lemak  tubuh  dan  kerusakan  pada liver  akibat peningkatan kadar lemak
    
Paparan zat sisa rokok memicu inflamasi paru yang dapat berakibat pada penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) dan asma, serta menghambat penyembuhan luka pada permukaan kulit


3. Risiko diabetes tipe 2


Diabetes tipe 2 merupakan kondisi apabila terjadi resistensi insulin sehingga menghambat penggunaan glukosa dalam tubuh. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh tekanan oksidatif.


Menurut Martins-Green, berdasarkan hasil penelitiannya, paparan zat dari sisa asap rokok dapat menyebabkan peningkatan tekanan oksidatif sehingga dapat memicu dan memperburuk resistensi insulin dan menyebabkan diabetes tipe 2.


Siapa saja yang paling berisiko jadi third hand smoker?


Zat sisa rokok akan bertahan dalam waktu yang lama hingga puluhan tahun, dan jumlah kadar racun yang tersimpan akan terus bertambah.


Hal inilah yang menyebabkan siapa saja yang berada di lingkungan tersebut dapat mengalami dampak dari paparan tersebut, terutama anak-anak dan lansia.


Anak dari perokok akan sangat berisiko terkena paparan asap rokok dan lingkungan yang dengan kontaminasi asap rokok. Hal ini dikarenakan zat sisa asap rokok akan terus ada di lingkungan rumah, pakaian, dan kendaraan dengan kadar kontaminasi yang signifikan.


Anak yang memiliki kebiasaan memasukan tangan ke dalam mulut setelah menyentuh suatu permukaan menjadi lebih berisiko. Sedangkan lansia memiliki risiko yang lebih karena kerentanan terhadap penyakit terus meningkat seiring dengan pertambahan usia.


Bagaimana cara menanggulanginya?


Untuk menghilangkan zat sisa asap rokok di dalam rumah, diperlukan pembersihan seluruh sudut rumah, barang-barang, dan furnitur, hingga mengecat ulang dinding rumah untuk meminimalisir kadar racun yang melekat di dinding.


Namun upaya pencegahan akan lebih mudah dan sederhana dengan tidak merokok, atau berhenti merokok di dalam rumah.


Baca : Artikel sumber

Artikel Lainnya

Newsletter

Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.

Agenda Mendatang
14 March 2024
Hari Ginjal Sedunia - 14 Maret 2024
03 March 2024
Hari Pendengaran Sedunia 2024
04 March 2024
Hari Obesitas Sedunia 2024
27 March 2024
Webinar Hari Ginjal Sedunia 2024
07 March 2024
Seminar Puncak Hari Pendengaran Sedunia 2024
Selengkapnya