Sebagai salah satu penyebab utama kematian penyakit tidak menular, kanker terus menjadi beban yang semakin meningkat secara global. Pada tahun 2022 tercatat bahwa kanker menyebabkan kematian sekitar 9,7 juta orang atau 18,7% dari seluruh kematian di seluruh dunia per tahun.
Secara global, kasus kanker diperkirakan meningkat dari 20 juta kasus baru pada 2022 menjadi 35 juta pada tahun 2050, sehingga diperlukan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan hasil intervensi kesehatan baik melalui fasilitas kesehatan maupun perubahan perilaku individu.
Di Indonesia sendiri, kanker merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga setelah penyakit stroke dan jantung. Pusat observasi kanker global atau Globocan mencatat terdapat 408.661 kasus baru dan 242.988 kematian yang disebabkan oleh kanker pada tahun 2022. (Rencana Kanker Nasional 2024 – 2034)
Menurut WHO, sekitar 30-40% dari semua kasus kanker dapat dicegah dengan menerapkan pola makan sehat dan berolahraga secara rutin. Artikel ini akan membahas langkah-langkah mudah dan praktis untuk mencegah kanker, mulai dari mengonsumsi makanan kaya antioksidan hingga mempertimbangkan suplemen yang dapat membantu melawan radikal bebas.
Pola makan yang sehat dan aktivitas fisik yang cukup merupakan kunci dalam pencegahan kanker. WHO mencatat bahwa sekitar 30-40% kasus kanker dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup ini. Mengonsumsi makanan bergizi seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu menurunkan risiko kanker. Sementara itu, olahraga teratur seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang sangat efektif dalam menjaga berat badan ideal, yang merupakan faktor penting dalam menurunkan risiko kanker.
Menjaga berat badan yang sehat penting karena kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, pankreas, dan ginjal. Aktivitas fisik membantu mengendalikan kadar hormon, seperti estrogen dan insulin, yang jika berlebihan dapat merangsang pertumbuhan sel kanker.
Antioksidan adalah senyawa penting yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA dan memicu pertumbuhan sel kanker. Makanan yang kaya antioksidan, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran berwarna cerah, sangat dianjurkan untuk dikonsumsi secara rutin.
Beberapa antioksidan utama yang dikenal memiliki efek melindungi dari kanker meliputi vitamin C, vitamin E, dan beta-karoten. Selain itu, senyawa seperti flavonoid dan polifenol yang terkandung dalam buah-buahan seperti beri, teh hijau, dan cokelat hitam juga memiliki manfaat signifikan dalam melawan radikal bebas.
Selain mendapatkan antioksidan dari makanan, suplemen antioksidan bisa menjadi tambahan bagi mereka yang membutuhkan. Suplemen ini biasanya mengandung vitamin A, C, E, serta senyawa seperti asam alpha-lipoic dan coenzyme Q10, yang membantu tubuh melawan radikal bebas. Namun, perlu diingat bahwa mengkonsumsi suplemen dalam dosis tinggi tanpa pengawasan dokter dapat membawa risiko tersendiri, seperti mengganggu keseimbangan nutrisi atau bahkan meningkatkan risiko kanker tertentu.
Flavonoid, karotenoid, dan selenium adalah contoh senyawa antioksidan yang juga dapat membantu dalam pencegahan kanker. Flavonoid, misalnya, dapat ditemukan dalam sayuran seperti tomat dan anggur, yang mengandung senyawa aktif seperti lycopene, resveratrol, dan quercetin, yang telah terbukti memiliki sifat antikanker.
Dengan menjaga pola makan sehat, tidak merokok dan menghindari asap rokok termasuk rokok elektronik, meningkatkan aktivitas fisik, dan mengonsumsi makanan kaya antioksidan, kita dapat mengurangi risiko kanker hingga 30-40%. Pencegahan kanker bukanlah sesuatu yang sulit jika kita konsisten dalam menjalani gaya hidup sehat.
#PencegahanKanker #HidupSehat #PenyakitKanker #TipsKesehatan #PenyakitTidakMenular #PenyakitTidakMenularIndonesia #PTM #DeteksiDiniKanker
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.