Di era digital ini, gawai dan komputer sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari bekerja, belajar, hingga sekadar hiburan, semua kegiatan ini seringkali membuat kita tidak lepas dari layar gawai. Namun, tahukah kamu bahwa penggunaan gawai atau komputer dalam waktu lama dapat memicu berbagai masalah kesehatan, terutama pada mata? Yuk, simak penjelasan berikut agar kita bisa lebih bijak dalam menggunakan teknologi!
Masalah pertama yang sering muncul adalah kelelahan mata akibat terlalu lama menatap layar. Ketika kita membaca, menonton video, atau bekerja menggunakan komputer tanpa henti, mata kita harus terus-menerus fokus, sehingga menyebabkan mata menjadi tegang dan lelah. Gejala yang biasanya muncul adalah mata terasa kering, berair, atau bahkan kabur.
Tips Mengatasi:
- Lakukan aturan 20-20-20: Setiap 20 menit, alihkan pandangan dari layar selama 20 detik, dan fokuslah pada objek yang berjarak sekitar 20 kaki (sekitar 6 meter).
- Usahakan untuk beristirahat setidaknya 5 menit setelah menggunakan gawai selama satu jam.
- Gunakan pencahayaan yang cukup agar mata tidak bekerja terlalu keras saat membaca.
Banyak dari kita yang sering memaksakan diri menggunakan gawai dalam keadaan pencahayaan yang tidak optimal, misalnya di ruangan gelap atau saat malam hari. Ini bisa membuat mata bekerja ekstra keras untuk melihat, yang akhirnya menimbulkan kelelahan dan sakit kepala.
Tips Mengatasi:
- Selalu pastikan pencahayaan cukup saat menggunakan gawai atau komputer.
- Jika menggunakan gawai di malam hari, aktifkan mode Night Mode atau Blue Light Filter untuk mengurangi pancaran cahaya biru yang dapat mengganggu kenyamanan mata.
Sebaliknya dari masalah sebelumnya, terlalu banyak cahaya juga bisa menjadi masalah. Paparan sinar dari layar yang terlalu terang atau adanya pantulan (glare) dapat menyebabkan mata cepat lelah. Ini sering terjadi ketika kita menggunakan gawai di luar ruangan atau di bawah lampu terang.
Tips Mengatasi:
- Kurangi tingkat kecerahan layar hingga pada level yang nyaman bagi mata.
- Gunakan filter layar anti-glare atau pelindung layar jika sering bekerja di tempat yang terang.
- Hindari penggunaan gawai di bawah sinar matahari langsung.
Tahukah kamu bahwa saat menatap layar gawai atau komputer, kita cenderung lebih jarang berkedip? Kurangnya refleks kedip ini membuat mata menjadi lebih kering, karena tidak ada cukup cairan untuk membasahi permukaan mata secara teratur.
Tips Mengatasi:
- Sering-seringlah berkedip secara sadar, terutama jika sudah mulai merasa mata kering.
- Gunakan obat tetes mata untuk membantu melembabkan mata, terutama jika bekerja lama di depan layar.
Penggunaan gawai atau komputer yang berlebihan bisa memperburuk gangguan refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya membutuhkan kacamata atau lensa kontak untuk membantu penglihatan mereka saat menggunakan gawai.
Tips Mengatasi:
- Lakukan pemeriksaan mata secara rutin, terutama jika sering merasa pusing, mata kabur, atau lelah setelah menggunakan gawai.
- Gunakan kacamata yang sesuai dengan kebutuhan refraksi mata, dan pastikan untuk menggunakan lensa khusus yang dirancang untuk bekerja di depan layar (misalnya, lensa dengan anti-reflection coating).
Menggunakan gawai dan komputer memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern, namun kita harus tetap bijak dalam penggunaannya agar kesehatan mata dan tubuh kita tetap terjaga. Dengan memperhatikan tips-tips di atas, kita bisa mengurangi risiko masalah kesehatan yang disebabkan oleh penggunaan layar gawai dan komputer. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan kondisi mata dan segera konsultasikan ke dokter mata jika ada gejala yang mengganggu. Yuk, jaga kesehatan mata kita mulai sekarang!
#KesehatanMata #PenggunaanGawai #HidupSehat #DigitalWellness #KesehatanDigital #SehatBersama #GayaHidupSehat #ComputerVisionSyndrome #PTM #PenyakitTidakMenular #PenyakitTidakMenularIndonesia #Myopia #Miopi #RabunJauh
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.