Mata minus, atau dalam istilah medis disebut Miopia, adalah kondisi dimana seseorang dapat melihat objek yang dekat dengan jelas, tetapi kesulitan untuk melihat objek yang jauh. Kondisi ini paling sering ditemukan pada anak-anak dan remaja, dan biasanya disebabkan oleh pertumbuhan bola mata yang tidak normal. Seiring bertambahnya usia, terutama di masa anak-anak ketika mata masih dalam masa pertumbuhan, miopia bisa semakin memburuk jika tidak diatasi dengan baik.
Pada infografis ini, kita akan membahas tentang apa itu mata minus, penyebabnya, faktor-faktor yang mempengaruhi, serta bagaimana kita bisa mencegah agar kondisi ini tidak semakin parah. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Mata minus disebabkan oleh bentuk bola mata yang memanjang atau pertumbuhan bola mata yang lebih cepat dari biasanya. Akibatnya, cahaya yang masuk ke mata tidak bisa difokuskan dengan baik pada retina, yang menyebabkan pandangan jarak jauh menjadi buram.
Pada anak-anak, kondisi ini sering terjadi karena mata mereka masih dalam tahap perkembangan. Karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kebiasaan anak, terutama saat mereka terlalu sering menatap layar atau membaca dalam jarak yang sangat dekat.
Cara Mengatasi:
- Rutin melakukan pemeriksaan mata sejak dini untuk mengetahui jika ada tanda-tanda miopia.
- Gunakan kacamata atau lensa kontak sesuai resep dokter mata untuk membantu memperbaiki fokus penglihatan.
- Terapkan aturan istirahat mata seperti aturan 20-20-20 (setiap 20 menit melihat jauh selama 20 detik).
Beberapa faktor yang berperan dalam terjadinya miopia pada anak antara lain genetik, lingkungan, dan karakteristik individu. Anak yang memiliki orang tua dengan kondisi miopia memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya. Selain itu, kebiasaan lingkungan seperti sering berada di dalam ruangan, kurangnya paparan cahaya alami, serta sering menatap layar atau membaca dengan jarak terlalu dekat juga bisa memperburuk kondisi ini.
Cara Mengurangi Risiko:
- Dorong anak untuk sering bermain di luar ruangan agar mendapatkan cahaya alami yang cukup.
- Batasi waktu anak dalam menggunakan gawai dan hindari membaca dengan jarak terlalu dekat.
- Berikan nutrisi yang baik untuk kesehatan mata, seperti makanan yang kaya akan vitamin A, C, dan E.
Jika miopia terjadi pada usia yang sangat muda, misalnya pada anak-anak di bawah 6 tahun, pertumbuhan bola mata yang cepat bisa memperburuk kondisi ini. Mata yang masih dalam masa pertumbuhan berisiko mengalami progresi miopia yang lebih cepat jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memonitor perkembangan mata anak sejak dini.
Cara Menekan Laju Miopia:
- Pastikan anak tidak terlalu sering melakukan aktivitas dekat seperti membaca atau menatap layar dalam jangka waktu lama.
- Rutin membawa anak untuk paling tidak enam bulan sekali sesuai anjuran dokter spesialis mata.
- Pertimbangkan terapi khusus seperti penggunaan kacamata minus.
Mata minus atau miopia memang umum terjadi pada anak-anak dan remaja, tetapi dengan penanganan yang tepat, kita bisa mengurangi dampak buruknya dan mencegah kondisi ini memburuk. Orang tua perlu waspada terhadap tanda-tanda awal miopia dan memberikan perhatian lebih terhadap kebiasaan visual anak, seperti terlalu lama menatap layar atau kurangnya aktivitas di luar ruangan.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan mata dengan pola hidup sehat dan pemeriksaan mata secara rutin. Dengan begitu, kita bisa mencegah dan mengatasi mata minus sejak dini, agar anak-anak bisa tetap aktif dan nyaman dalam beraktivitas!
#KesehatanMata #PenggunaanGawai #HidupSehat #DigitalWellness #Aturan202020 #KesehatanDigital #SehatBersama #GayaHidupSehat #ComputerVisionSyndrome #PTM #PenyakitTidakMenular #PenyakitTidakMenularIndonesia #Miopia
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.