Penyakit Autoimun dan Wanita'

Penyakit Autoimun dan Wanita

25 Januari 2017

Tercatat ada sekitar 80 jenis penyakit autoimun dengan gejala yang sama. Beberapa di antaranya terbilang lebih sering menyerang wanita.

Penyakit autoimun terjadi jika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Ironis sekali, karena sistem kekebalan tubuh seharusnya menjadi benteng pelindung bagi tubuh dalam menghadapi penyakit. Berikut adalah beberapa penyakit autoimun yang lebih sering diderita oleh wanita.


Celiac Dease Penderitanya menjadi tidak mampu menerima gluten, zat yang terkandung dalam gandum. Penyakit ini bekerja dengan cara merusak lapisan usus dan bisa mengakibatkan penderitanya mengalami kelelahan yang amat sangat, bahkan kelumpuhan di beberapa bagian tubuh. Mereka juga mengalami nyeri di bagian perut dan kembung, diare dan sembelit, serta gatal pada kulit.


Guillain-Barre Syndrome (GBS) Penyakit autoimun ini menyerang saraf yang menghubungkan otak dan tulang belakang dengan seluruh. Otak menjadi kesulitan untuk memberikan perintah pada saraf otot, hingga menimbulkan kelumpuhan. Gejala awalnya biasanya muncul dalam bentuk rasa lelah, kesemutan yang berawal dari kaki. Setelah itu menyebar ke seluruh tubuh, serta kelumpuhan.


Hemolytic Anemia Penyakit autoimun ini bekerja dengan menghancurkan sel darah merah yang terdapat dalam tubuh. Padahal tubuh manusia tidak mampu memproduksi sel darah merah secepat kerusakan yang terjadi pada darah merah tersebut. Akibatnya penderita akan mengalami kelelahan, pucat, mata dan kulit menguning.


Ideophathic Thrombosythopenic Purpura (ITP) Sistem kekebalan tubuh  ini menyerang trombosit yang berguna untuk pembekuan darah, hal ini bisa menyebabkan pecahnya jaringan darah dalam tubuh dan bisa menyebabkan kematian akibat pendarahan, termasuk pendarahan otak. Gejala yang muncul secara fisik hampir sama dengan penyakit demam berdarah, hanya saja penderita tidak mengalami rasa mual dan sakit di daerah ulu hati. Bercak-bercak yang semakin lama semakin luas dan berwarna gelap akan muncul di kulit seperti bekas lebam.


Lupus Eritematosus Sistemik Penderita yang mengalami serangan penyakit autoimun ini ditandai dengan tanda merah di bagian wajah seperti sepasang sayap kupu-kupu. Penyakit ini menyebabkan seseorang mengembangkan antibodi yang justru menyerang hampir ke seluruh jaringan tubuh. Beberapa bagian tubuh yang paling sering diserang adalah sendi, paru-paru, ginjal, dan jaringan saraf. Untuk mengobati lupus, dokter biasanya memberikan obat steroid minum untuk menurunkan fungsi imun.


Multiple Sclerosis Penyakit autoimun ini menyerang lapisan pelindung di sekitar syaraf, hingga menyebabkan terganggunya kerja otak dan syaraf tulang belakang. Biasanya penderita mengalami mati rasa dan kesemutan, kelumpuhan dan sulit melakukan keseimbangan tubuh serta sulit bicara. Untuk mengobatinya, obat-obatan tertentu bisa digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh. Terapi fisik atau okupasi dapat dilakukan untuk membantu pasien MS dapat melakukan kegiatan sehari-hari.


Psoriasis Penyakit autoimun ini ditandai dengan penumpukan sel kulit yang terjadi akibat sel- kulit yang tumbuh di dalam kulit tumbuh cepat dan segera naik ke permukaan hingga kulit menebal dan menumpuk di permukaan kulit. Gejala yang terlihat dengan adanya bercak merah tebal dan bersisik yang tumbuh di bagian kepala, siku dan lutut disertai rasa gatal dan nyeri.

Artikel Lainnya

Newsletter

Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.

Agenda Mendatang
14 March 2024
Hari Ginjal Sedunia - 14 Maret 2024
03 March 2024
Hari Pendengaran Sedunia 2024
04 March 2024
Hari Obesitas Sedunia 2024
27 March 2024
Webinar Hari Ginjal Sedunia 2024
07 March 2024
Seminar Puncak Hari Pendengaran Sedunia 2024
Selengkapnya