Sepanjang hidupnya, penggemar teater, Tim Hardy, yang mengalami gangguan pendengaran sebagian, menonton pertunjukan teater dengan berbekal senter di tangan dan naskah di pangkuannya agar dia bisa mengikuti dialog di panggung.
Namun dari sejak Rabu (3/10), dia mampu menukar peralatan tersebut tersebut dengan sebuah kacamata dengan teknologi augmented reality atau realitas tertambah. Dengan teknologi augemented reality, kacamata itu bisa menampilkan dialog pertunjukan, hingga Tim bisa memusatkan perhatian pada aksi panggung.
Tim sepenuhnya atau sebagian tuna rungu sejak umur 18 tahun sampai pemasangan implan koklea memulihkan pendengarannya.
"Saya sadar bahwa saya bisa mendengar semuanya, namun tidak jelas pada pertama kali," kata Tim kepada Reuters di Teater Nasional di Bank Selatan London. Di teater ini, cuplikan "Exit the King" karya Eugine Lonesco ditampilkan kepada penonton terbatas yang menggunakan kaca mata tersebut.
"Dulu saya sering membeli naskah setiap kali dan mengikuti dialog dengan melihat naskahnya pada pangkuan saya menggunakan senter," kata Tim.
Dirancang oleh perusahaan teknologi Jepang, Epson, kacamata ini menggunakan perangkat lunak yang menampilkan naskah dialog yang disesuaikan dengan penampilan aktor. Sayangnya, kacamata ini baru tersedia di National Theater di London. [vp/ft-Voa]
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.