Minuman Terlalu Panas Bisa Picu Kanker'

Minuman Terlalu Panas Bisa Picu Kanker

07 Januari 2019

Suhu terbukti picu faktor karsinogenik pada minuman. Semua jenis minuman yang suhunya terlalu panas, memicu naiknya risiko kanker. Demikian hasil penelitian organisasi kesehatan dunia-WHO.


Kebiasaan "menyeruput" minuman selagi masih panas, ternyata bisa memicu naiknya risiko kanker esofagus. Definisi minuman yang suhunya terlalu panas adalah di atas 65 derajat Celsius, dan mencakup semua jenis minuman. Demikian hasil penelitian International Agency for Research on Cancer (IARC) sebuah lembaga penelitian di bawah organisasi kesehatan dunia WHO.


Riset ini dilakukan IARC setelah sebelumnya lembaga ini menetapkan rating kopi dan mate, sejenis minuman herbal sebagai kemungkinan "karsinogenik" alias bisa memicu kanker. Lembaga ini bahkan memasukan kopi ke dalam daftar bahan beracun berbahaya, bersama timbal (Pb) dan chloroform.


Tapi sekitar 1000 riset independen menunjukkan hasil kebalikannya. Yakni, minum kopi dalam takaran tertentu, justru menurunkan risiko berkembangnya beberapa jenis kanker. Misalnya kanker rahim,kanker payudara dan kanker hati. Secara diplomatis IARC kemudian menyatakan, hasil riset membuat kita tak perlu khawatir minum kopi. Walau juga berkelit, dengan menyebut bahwa kopi belum tentu 100 persen aman.


Minuman favorit berbagai bangsa


Menyeruput minuman panas, seperti kopi, teh, mate atau minuman infusi lainnya, adalah kebiasaan lazim di banyak negara di dunia. Kebiasaan minum teh panas menyebar luas di Asia hingga Afrika. Sementara menyeruput mate, sejenis minuman herbal, meluas di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Orang Eropa dan Amerika Utara, menjadikan kopi panas sebagai minuman favorit harian.


Pakar epidemiologi Dana Loomis menegaskan; "tidak peduli apapun minumannya, yang berpengaruh hanyalah temperaturnya". Dalam riset ditunjukkan, suhu lebih dari 65 derajat Celsius yang bisa menaikkan risiko kanker. Terutama minuman mate, yang biasa diseruput panas-panas menggunakan sedotan dari logam, langsung mengalir ke tenggorokan dan perut yang bisa memicu kanker.


WHO melaporkan, dari total 8 juta kasus kematian global akibat penyakit kanker setiap tahunnya, sekitar 400.000 kasus fatalitas yang diduga kuat memiliki kaitan dengan minuman terlalu panas. Walau begitu, jurubicara WHO di Jenewa, Gregory Hartl menekankan, fatalitas tertinggi kasus kanker esofagus terutama dipicu kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol kadar tinggi.


Para peneliti kanker di WHO menyarankan, untuk menurunkan risiko, konsumen sebaiknya bersabar dan menunggu hingga minuman agak dingin sebelum diseruput. Dengan itu risiko terkena kanker esofagus bisa ditekan. "Riset minum mate dingin dengan sedotan logam, menunjukkan tidak adanya relasi bagi risiko kanker", ungkap IARC Hal itu makin menegaskan, bukan jenis minumannya, tapi suhu minuman yang punya kaitan erat dengan risiko munculnya kanker. DW.de

Artikel Lainnya

Newsletter

Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.

Agenda Mendatang
17 November 2024
Hari Diabetes Sedunia (World Diabetes Day) “Diabetes and Well-Being, Kelola Diabetes, Sejahterakan Hidupmu”
17 November 2024
Roche World Diabetes Day - 17 November 2024
26 November 2024
Webinar Hari Diabetes Sedunia 2024 "Diabetes and Well Being, Kelola Diabetes, Sejahterakan Hidupmu"
19 November 2024
Webinar Seri 3 Pasca Stroke: Tata Laksana pada Pasien Stroke di FKTP
05 November 2024
Webinar Seri 2 Hari Stroke Sedunia 2024 "Pre-Stroke: Pencegahan Stroke pada Kelompok Berisiko Tinggi di FKTP"
Selengkapnya