Siapa tak kenal musuh wanita yang satu ini. Kanker payudara. Mendengarnya saja sudah membuat gentar. Kanker payudara merupakan bentuk keganasan pada sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara.
Berbagai studi dilakukan untuk melawan serangan penyakit yang satu ini. Sebagian memang menunjukkan bahwa kanker payudara berhubungan dengan faktor hormonal dan genetik. Maka ada benarnya pendapat yang menyebutkan kanker payudara berkaitan dengan faktor keturunan. Anda perlu lebih waspada bila :
• Terdapat tiga orang atau lebih keluarga sedarah (saudara ibu atau bibi) yang terkena kanker payudara dan ovarium.
• Dua atau lebih keluarga sedarah yang terkena kanker payudara atau ovium pada usia di bawah 40 tahun.
• Adanya kanker bilateral pada keluarga. Begitu pula bila Anda :
• Mengalami haid pertama pada usia muda (kurang dari 12 tahun)
• Melahirkan anak pertama pada usia lebih tua (di atas 35 tahun)
• Menopause pada usia yang lebih tua (di atas 50 tahun)
• Memakai kontrasepsi oral dalam waktu lama (> dari 7 tahun)
• Mengalami masalah ketidaksuburan
• Tidak menyusui Meski demikian, faktor gaya hidup dan paparan polusi aneka bahan kimia pada sekian dekade belakangan ini, membuat kejadian kanker payudara tidak lagi selalu berkaitan dengan faktor genetik. Karena itu, pada prinsipnya, menjalani pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan sendiri (SADARI) sebagai tindakan pencegahan merupakan langkah yang disarankan untuk menghalau kanker payudara.
Cegah dengan makanan ini Avokado
Kaya akan glutathione, antioksidan yang kuat untuk melawan radikal bebas dalam tubuh.Avokad dapat berguna untuk mengobati hepatitis –penyebab kanker hati- dan masalah-masalah kerusakan hati lainnya.
Brokoli, kol & kembang kol
Ketiga jenis sayuran ini memiliki komponen kimia indole-3-carbinol (I3C) yang berguna memerangi kanker payudara dengan mengubah estrogen pemicu kanker menjadi bersifat protektif. Brokoli, terutama di bagian kecambah juga memiliki phytochemical sulforaphane yang dipercaya dapat mencegah beberapa tipe kanker seperti kanker usus dan rectal. Sulforaphane menginduksi produksi enzim tertentu yang dapat menonaktifkan radikal bebas dan karsinogen.
Cabai
Mengandung senyawa capsaicin yang dapat menetralisir sejumlah kanker termasuk mencegah kanker perut.
Bawang Putih
Komponen dominan yang terkandung dalam bawang putih yaitu allyl sulfur membantu mencegah pembentukan dan pengaktifan nitrosamine dalam tubuh dan memblokir zat-zat karsinogen yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu bumbu dapur ini juga mengandung zat aktif seperti vitamin A, B, C, kalsium, potassium, besi, karoten dan selenium.
Jeruk Bali
Seperti jeruk-jeruk lainnya, buah ini mengandung monoterpenes yang dipercaya mampu mencegah kanker dengan menyapu karsinogen –penyebab kanker- keluar dari dalam tubuh. Jeruk juga mengandung vitamin C, beta karoten dan asam folat.
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.