Kanker Anak
Kanker atau tumor ganas adalah pertumbuhan sel atau jaringan yang tidak terkendali, terus bertumbuh dan bertambah, serta immortal atau tidak dapat mati. Sel kanker dapat menyusup ke jaringan sekitar dan dapat membentuk anak sebar.[1]
Di antara sekian banyak jenis kanker, ada kanker yang kerap menyerang anak-anak. Kanker anak adalah kanker yang menyerang anak berusia di bawah 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian kanker anak (0-17 tahun) sebesar 9 per 100.000 anak, atau di antara 100.000 anak terdapat 9 anak yang menderita kanker. Pada anak usia 0-5 tahun angka kejadiannya lebih tinggi yaitu 18 per 100.000 anak, sedangkan pada usia 5-14 tahun 10 per 100.000 anak.
Terdapat 6 jenis kanker yang sering menyerang anak-anak. Kanker tersebut adalah leukemia, retinoblastoma, osteosarkoma, neuroblastoma, limfoma maligna, dan karsinoma nasofaring. Leukemia merupakan kanker tertinggi pada anak (2,8 per 100.000), dilanjutkan oleh retinoblastoma (2,4 per 100.000), osteosarkoma (0,97 per 100.000), limfoma maligna (0,75 per 100.000), karsinoma nasofaring (0,43 per 100.000), dan neuroblastoma (10,5 per 1.000.000).
dr. Mururul Aisyi, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Kanker
Dharmais
sebagai Narasumber pada acara Media Briefing 'Kenali Gejala Dini
Kanker Anak' di gedung dr. Adhyatma Kementerian Kesehatan Jakarta, 16 Oktober 2018
Kenali Tanda dan Gejala Kanker Anak
Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, kanker pada anak lebih sulit diketahui karena anak-anak pada umumnya belum mampu untuk mengemukakan apa yang dirasakan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda dan gejala kanker pada anak, sehingga dapat dilakukan penanganan segera dan tingkat kesembuhan menjadi lebih besar.
memberikan keterangan pers pada acara Media Briefing
dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
'Kenali Gejala Dini Kanker Anak' di gedung dr. Adhyatma Kementerian
Kesehatan Jakarta, 16 Oktober 2018
Penyebab Kematian Kedua Terbesar Pada Anak
Jumlah kanker anak sekitar 3%-5% dari keseluruhan penyakit kanker, namun menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada anak di rentang usia 5-14 tahun. Setiap tahun lebih dari 175.000 anak di dunia didiagnosis kanker, dan diestimasi 90.000 di antaranya meninggal dunia. Angka kematian akibat kanker anak mencapai 50-60 persen karena umumnya penderita datang terlambat atau sudah dalam stadium lanjut akibat gejala kanker yang sulit terdeteksi.
Penemuan dini kasus kanker anak merupakan kunci keberhasilan pengendalian kanker pada anak. Baik orang tua maupun petugas kesehatan diharapkan dapat mendiagnosa kanker pada stadium awal, sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai tingkat fasilitas kesehatan rujukan. Apabila anak dicurigai terkena kanker, maka orang tua harus segera membawa anak ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya. Tujuannya adalah untuk mengkonfirmasi apakah gejala yang dijumpai tersebut benar kanker atau bukan.
Natarini Setianingsih, penyintas Leukemia sebagai Narasumber
pada acara
Media Briefing 'Kenali Gejala Dini Kanker Anak' di gedung dr. Adhyatma
Kementerian Kesehatan Jakarta, 16 Oktober 2018
Lakukan CERDIK untuk Pencegahan Terutama Kenali Sedini Mungkin
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti faktor risiko dan penyebab kanker pada anak. Hal ini diduga merupakan interaksi dari 4 faktor, yaitu genetik, zat kimia, virus, dan radiasi. Belum semua jenis kanker pada anak mempunyai metode untuk dideteksi dini, selain itu kanker pada anak juga tidak dapat dicegah. Namun ada baiknya bagi para orang tua untuk mengajarkan perilaku CERDIK pada anak sejak masa kanak-kanak agar terhindar dari berbagai jenis kanker yang timbul di usia dewasa.
CERDIK yaitu:
Cek kesehatan secara berkala;
Enyahkan asap rokok dengan menghindari paparan asap rokok;
Rajin aktifitas fisik;
Diet sehat dan seimbang;
Istirahat cukup;
Kelola stres.
Sesi Tanya Jawab pada acara Media Briefing 'Kenali Gejala Dini Kanker Anak'
di gedung dr. Adhyatma Kementerian Kesehatan Jakarta, 16 Oktober 2018
Kementerian Kesehatan RI mengadakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka menekan angka kejadian kanker pada anak. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
Natarini Setianingsih, penyintas Leukemia
;dr. Mururul Aisyi, SpA(K)
;
Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Kanker Dharmaisdr. Cut Putri Arianie MH.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular;
pada acara Media Briefing 'Kenali Gejala Dini Kanker Anak' di gedung
Lawrence Chandra
dr. Adhyatma Kementerian Kesehatan Jakarta, 16 Oktober 2018
Kementerian Kesehatan memberikan himbauan kepada pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk dapat berpartisipasi dan mendukung upaya pengendalian kanker anak. Kementerian Kesehatan juga mendorong kementerian dan lintas sektor terkait lainnya untuk meningkatkan kerjasama dalam mengatasi masalah kesehatan sehingga semua kebijakan yang ada berpihak pada kesehatan.
[1] Riset Kesehatan Dasar 2013
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.