Indonesia menghadapi transisi epidemiologi, yaitu terjadinya perubahan beban penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular (PTM). Penyakit menular saat ini menjadi penyebab kematian dan kecacatan terbesar di Indonesia. 80% PTM disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat sebagai dampak modernisasi seperti kurang aktifitas fisik, kurang konsumsi sayur dan buah, makanan tinggi gula, garam dan lemak, merokok dan minuman beralkohol, sehingga sebagian besar PTM sebenarnya dapat dicegah.
Dirjen P2P, dr Anung Sugihantono memberikan sambutan pada acara senam pagi
dalam rangka hari Obesitas Sedunia 2018 di ICE BSD Tangerang (9/11)
Gaya hidup yang tidak sehat, atau yang juga dikenal dengan istilah faktor risiko perilaku PTM, memberikan dampak bagi kesehatan salah satunya adalah terjadinya Obesitas. Obesitas merupakan pintu masuk (faktor risiko/penyakit antara) dari penyakit-penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker.
Hasil Riskesdas 2018 yang baru saja di launching menunjukkan prevalensi obesitas pada penduduk berusia > 18 tahun meningkat dari 15,4% di Tahun 2013 menjadi 21,8%. Hal ini membuat pencegahan dan pengendalian Obesitas menjadi sangat penting.
Obesitas terjadi akibat tidak seimbangnya antara kalori yang masuk ke dalam tubuh dengan kalori yang dikeluarkan dari tubuh. Sehingga untuk mencegah dan mengatasi obesitas harus dijaga keseimbangan antara makanan yang dikonsumsi dengan aktivitas fisik setiap harinya.
Untuk menekan angka obesitas di Indonesia, perlu ditemukan kasus obesitas sedini mungkin sehingga lebih mudah untuk melakukan tatalaksana. Upaya penemuan ini dilakukan melalui kegiatan deteksi dini obesitas di masyarakat melalui Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu).
Posbindu merupakan kegiatan bersama komunitas untuk menuju Perilaku Hidup Bersih/ Gaya Hidup Sehat serta implementasi perilaku CERDIK. CERDIK ini mempunyai makna, Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, Kelola stress.
Saat ini pemerintah sedang menggalakkan “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” atau yang lebih dikenal dengan istilah GERMAS yang bertujuan mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat/ gaya hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, orang sekitar kita, dan di lingkungan kita. Dengan GERMAS maka diharapkan Angka Obesitas yang melonjak menjadi 21,8 % pada penduduk Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas dapat ditekan.
Pencegahan Obesitas
Untuk mencegah obesitas,sangatlah penting untuk melakukan hal-hal penting berikut:
Peringatan Hari Obesitas Sedunia 2018
World Obesity Day/ Hari Obesitas Sedunia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 11 Oktober. Peringatan tahun ini bertema "CEGAH DAN KENDALIKAN OBESITAS UNTUK HIDUP SEHAT".
Penyelenggaraan peringatan Hari Obesitas Sedunia 2018 sebagai upaya untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga diri sendiri dan keluarga dari Obesitas di Indonesia dilaksanakan bersamaan dengan rangkaian kegiatan Hari Kesehatan Nasional.
Bertempat di Hall 10 ICE-BSD diselenggarakan senam bersama untuk mencegah
obesitas dan dialog interaktif pada Arena Pameran Pembangunan Kesehatan dan
Produksi Alat Kesehatan Dalam Negeri dalam rangka peringatan Hari Kesehatan
Nasional ke 54 tahun 2018.(9 November 2018)
Senam bersama dihadiri Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr Anung Sugihantono, Mkes ; para pejabat di lingkungan Ditjen P2P dan Ditjen Farmalkes; Masyarakat dan Mahasiswa Kesehatan. Dialog Interaktif tentang pentingnya pencegahan obesitas dipandu dr Claudia dan Nara Sumber antara lain Dr. Rita Ramayulis, DCN, MKes dan dr Michael Triyanto, SpKO Pakar Kesehatan Olah Raga.
Ayo Hidup Sehat, Mulai dari Diri Sendiri
Salam CERDIK dan senyum ceria peserta senam pada acara peringatan Hari Obesitas sedunia 2018 di Hall Ice BSD , 9 November
Panitia berfoto bersama pimpinan dengan salam CERDIK pada acara peringatan Hari Obesitas sedunia 2018 di Hall Ice BSD , 9 November
Editor dan Foto : anitasari
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.