WORKSHOP TINDAK LANJUT RAAB PROVINSI NTB'

WORKSHOP TINDAK LANJUT RAAB PROVINSI NTB

12 Februari 2018


Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) merupakan metode survey cepat yang dikembangkan oleh ICEH. RAAB merupakan survey untuk gangguan penglihatan dan pelayanan perawatan mata  berbasis populasi pada penduduk berusia diatas 50 tahun.


Tujuan utama RAAB adalah untuk :



  1. Memperkirakan prevalensi dan penyebab gangguan penglihatan dan kebutaan pada penduduk berusia 50 tahun ke atas

  2. Menilai cakupan operasi katarak atau Cataract Surgical Coverage (CSC)

  3. Mengidentifikasi kendala utama dalam pelaksanaan operasi katarak

  4. Menilai dampak setelah operasi katarak


Pada tahun 2015, Komite Mata Nasional dibentuk dengan tugas dan fungsi utama membantu Pemerintah Indonesia dalam mengkoordinasikan implementasi program kesehatan mata di Indonesia, termasuk melaksanakan monitoring dan evaluasi. Berdasarkan hasil rapat perencanaan dan menindaklanjuti WHO Global Action Plan, Komite Mata Nasional merekomendasikan RAAB sebagai alat monitoring utama untuk memantau perkembangan program penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia.


Sesuai metode penghitungan besar sampel dengan software RAAB versi 6, terpilih 15 provinsi yang akan menjadi lokasi RAAB, dan tiga diantaranya telah dilaksanakan pada tahun 2014 atas biaya Perdami, dengan hasil proporsi kebutaan pada populasi penduduk usia 50 tahun keatas di Jawa Barat adalah 2,8%, di Sulsel 2,7%, dan di NTB 4,5%. Pada tahun 2015 telah dilaksanakan RAAB di 4 provinsi, yaitu DKI Jakarta (2,4%), Jawa Timur (4,5%), Jawa Tengah (2,8%), dan Bali (2,7%) ; dan pada tahun 2016 akan dilaksanakan di 8 provinsi, yaitu di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara,Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Papua.


WHO menyatakan bahwa prevalensi kebutaan diatas 1% dikategorikan sebagai masalah sosial yang bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, namun juga berbagai sektor/pemangku kepentingan lainnya. Rencana aksi diperlukan untuk menindaklanjuti hasil RAAB, oleh karena itu perlu dilakukan Workshop Rencana Tindak Lanjut Hasil RAAB bagi pemangku kebijakan dan pengelola program di provinsi yang telah dilaksanakan RAAB.


TUJUAN


Mendorong pemerintah daerah untuk menindaklanjuti hasil RAAB di provinsi mereka dalam rangka mencapai Vision 2020 di Indonesia.


 HASIL YANG DIHARAPKAN





    1. Adanya tokoh kunci (key persons) di level provinsi yang telah melaksanakan RAAB, yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan perencanaan program sebagai tindak lanjut hasil RAAB di wilayah kerja masing-masing.

    2. Terdistribusinya informasi hasil RAAB kepada pemangku kebijakan terkait dan tersusunnya kesepakatan dan rencana tindak lanjut terkait arah kebijakan dan implementasi rencana program penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan di tingkat provinsi.

    3. Terwujudnya komitmen dan peran pemangku kebijakan/kepentingan untuk terlibat dalam pelaksanaan rencana tindak lanjut tersebut.





  1. PESERTA KEGIATAN

    1. Bapeda Provinsi NTB (1 Org)

    2. Dinas Kesehatan Provinsi NTB (5 Org)

    3. Suku Dinas Kesehatan di wilayah Provinsi NTB (10 org)

    4. Rumah Sakit di tingkat provinsi dan kab/kota di wilayah Provinsi NTB (13 org)

    5. Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) (1 org)

    6. Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (GAPOPIN) (1 org)

    7. Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (IROPIN) ( 1 org)

    8. BKMM Provinsi NTB ( 1 org)

    9. Fakultas Kedokteran Unram (1 Org)

    10. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes (1 org)

    11. Direktorat P2PTM, Kemenkes (1 org)

    12. Fasilitator Pusat ( 2 org)

    13. FHF ( 4 org)         



Newsletter

Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.

Agenda Mendatang
29 May 2024
Media Briefing - Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024
31 May 2024
Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei 2024
25 May 2024
Hari Tiroid Sedunia (25 Mei 2024)
17 May 2024
Hari Hipertensi Sedunia - 17 Mei 2024
10 May 2024
Hari Lupus Sedunia - 10 Mei 2024
Selengkapnya