Latar Belakang
Perubahan perilaku dan gaya hidup ( Life style ) masyarakat telah mengakibatkan terjadinya transisi epidemiologi dimana masalah kesehatan utama mulai bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Kondisi ini terjadi karena perilaku masyarakat yang cenderung tidak sehat seperti merokok, kurang konsumsi sayur dan buah, pola makan yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol.
Kecenderungan kondisi diatas terjadi bahkan dimulai sejak anak usia sekolah, dimana paparan informasi dan pengaruh lingkungan sangat mempengaruhi. Hasil Susenas dan Riskesdas menunjukkan prevalensi penduduk usia 15 – 19 tahun yang merokok meningkat sebesar tiga kali lipat. Dimana kenaikan terbesar pada perokok remaja pria dari tahun 1995 dan tahun 2010, mulai dari 7,1% pada tahun 1995 menjadi 20,3% tahun 2010.
Data Riskesdas menunjukkan proporsi penduduk umur lebih dari sama dengan 15 tahun yang mengkonsumsi tembakau cenderung meningkat, dari 34,2% (2007) menjadi 34,7% (2010) dan meningkat lagi menjadi 36,3% (2013). Data yang lebih ironi diketahui bahwa 85,4% perokok aktif merokok dalam rumah bersama anggota keluarga, data Global Youth Tobacco Survey2009 bahwa 68,8% remaja usia 13-15 terpapar asap rokok orang lain di dalam rumah dan 78,1 terpapar di luar rumah.
Penyakit tidak menular lain yang menjadi masalah pada anak usia sekolah yaitu terkait gizi. Berdasarkan data dari Riskesdah tahun 2007 kelebihan berat badan dan kegemukan menunjukkan prevalensi obesitas cenderung meningkat, dimana pada usia 6-19 tahun naik dari 5,2% (2007) menjadi 5,9% (2010) sedangkan pada orang dewasa dan usia lanjut naik dari 21,3% (2007) menjadi 22,8% (2010).
Kelebihan gizi timbul akibat kelebihan asupan makanan dan minuman kaya energy, kaya lemak jenuh, gula dan garam, tapi kekurangan asupan pangan bergizi seperti sayuran, buah-buahan dan serealia utuh serta kurang melakukan aktivitas fisik. Selain itu diketahui juga bahwa sebanyak 93,5% penduduk usia di atas 10 tahun kurang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Hal yang sama diketahui pada perilaku sedentari (malas bergerak) yang nilainya cukup tinggi terjadi pada kelompok usia 15-19 tahun yaitu sebesar 43,1%.
Kegiatan pencegahan dan pengendalian PTM memiliki target yang harus dicapai sesuai dengan RPJMN 2015-2019, yaitu: a) menurunkan prevalensi tekanan darah tinggi pada penduduk usia 18 tahun ke atas menjadi 23,4%; b) mempertahankan proporsi obesitas penduduk usia 18 tahun ke atas tetap pada angka 15,4%, dan c) menurunkan prevalensi merokok pada penduduk usia kurang dari 15 tahun pada angka 36,3%.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka tampak jelas bahwa sekolah menjadi salah satu sasaran strategis dari kegiatan dalam pencegahan dan penanggulangan PTM untuk kelompok usia anak sekolah. Kegiatan pengendalian factor risiko PTM di sekolah berupa penerapan perilaku CERDIK, yaitu cek kesehatan secara teratur, enyahkan asap rokok, rajin beraktivitas fisik, diet sehat dan seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stress. Kegiatan Cerdik bertujuan agar murid-murid tersebut bertindak sebagai agen perubahan bagi orang tua, saudara, tetangga, dan teman dalam menerapkan perilaku sehat yang berkaitan dengan pemicu terjadinya PTM.
Pelaksanaan Cerdik di Sekolah harus diintegrasikan ke dalam program usaha kesehatan sekolah (UKS). Keberhasilan kegiatan ini dipengaruhi oleh koordinasi kerjasama antara Dinas Pendidikan (termasuk kepala sekolah, guru, komite sekolah, dan orang tua siswa), Puskesmas (pimpinan dan staf Puskesmas, bidan desa), dan tokoh masyarakat (aparat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan), sehingga perlu dibangun jejaring kerja yang efektif diantara seluruh elemen masyarakat terkait.
Tujuan Umum
Tujuan umum yang ingin dicapai melalui kegiatan Cerdik yaitu terwujudnya peran serta warga di lingkungan sekolah dalam upaya pencegahan dan pengendalian fakor risiko PTM secara dini dan mandiri melalui kegiatan “CERDIK di sekolah
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan Cerdik yaitu:
Sasaran
Pembina UKS di sekolah SMA/MA, SMP/MTs
MATERI
Penulis : Sari Puspito D.W, SKM
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.