Dewasa ini telah terjadi pergeseran pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular atau disebut PTM merupakan penyakit yang berhubungan dengan perilaku, pola hidup dan proses degeneratif seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, penyakit paru obstruksi kronis, kanker dll. Berdasarkan laporan WHO 2014 kejadian penyakit tidak menular sebanyak 57% atau lebih banyak dibandingkan penyakit menular dengan presentase 30%. Kondisi tersebut, menjadikan PTM penyabab kematian terbanyak.
Di indonesia kejadian penyakit tidak menular semakin meningkat. Kondisi tersebut mengakibatkan tingginya beban pembiayaan pengobatan. Pada tahun 2016, penyakit tidak menular menghabiskan biaya JKN sangat tinggi, untuk klaim penyakit jantung saja sebesar 6,9 T, kanker 1,9 T, stroke 1,5 T, diabetes 1,2 T dan masih banyak lagi.
Tren ini kemungkinan akan terus berlanjut seiring dengan perubahan perilaku masyarakat. dr. Hj. Sri cahyatiningsih, Kepala puskesmas pembangunan menjelasakn bahwa telah terjadi pergeseran perilaku masyarakat. Masyarakat pada jaman modern ini sering malas melakukan aktifitas fisik, lebih menyukai makan makanan yang siap saji (fast food) dan makanan junk food atau makanan-makanan tinggi gula, lemak, garam dll. Kodisi tersebut mengakibatkan tingginya faktor risiko kejadian penyakit tidak menular.
Oleh sebeb itu, upaya pengandalian peyakit tidak menular sejak dini harus penjadi prioritas. Masyarakat harus menjadapatkan pengetahuan yang cukup tentang bahaya berperilaku berisiko, sehingga diharapkan masyarakat mampu merubah pola hidupnya menuju perilaku yang sehat. Upaya pengendalian penyakit tidak menular dapat dimulai dengan melakukan C E R D I K :
C Cek kondisi kesehatan secara berkala
E Enyahkan asap rokok
R Rajin olahraga
D Diet sehat dan seimbang
I Istirahat yang cukup
K Kendalikan stres
Salah satu upaya pengendalian PTM dengan melakukan skrining seperti yang sekarang dilakukan pada pegawai BKD Kabupaten Garut. dr. Sisca Risya Fujiarti, dokter fungsional puskesmas yang merupakan pengiat kegiatan PPTM Puskesmas pembanguan menjelasakan pentingnya upaya deteksi dini penyakit tidak menular. Penyakit PTM tidak mengenal usia, bahkan usia produktif seperti para pegawai. Berdasarkan hasil pemeriksaan ini beberapa pegawai terdeteksi menderita PTM seperti darah tinggi dan kadar gula darah lebih dari 200 mg/dl sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut. selain itu, beberapa pegawai juga terdeteksi memiliki kadar kolesterol lebih 200 mg/dl (lebih dari batas normal) serta memiliki berat badan berlebih.
Koordinator program penegndalian PTM Hj. Wartinah S.Kep dan fitri Amd.Keb menambahkan bahwa kegiatan skrining seperti ini merupakan kegiatan rutin dilakukan pada tempat dan sasaran yang berbeda di Posbindu-Posbindu PTM baik pada kelompok masyarakat di desa atau pada perkantoran. Sedangkan untuk optimalisasi pencatatan pelaporan setiap pengunjung harus menyampaikan NIK (nomor induk kependudukan) agar dapat diinput pada applikasi Portal Web PPTM yang terkoneksi datanya langsung dengan Kementerian Kesehatan.
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.