Penyakit Tidak Menular merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Jumlah kasus yang dilaporkan cenderung meningkat dan daerah penyebarannya bertambah luas. Kerugian sosial yang terjadi antara lain karena menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kecacatan, dan kematian anggota keluarga. Dampak ekonomi langsung pada penderita adalah biaya pengobatan, sedangkan dampak ekonomi tidak langsung adalah kehilangan waktu kerja, waktu sekolah dan biaya lain yang dikeluarkan selain untuk pengobatan seperti transportasi dan akomodasi selama perawatan penderita.
Dalam rangka meningkatkan cakupan, kualitas dan jangkauan layanan pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) berdasarkan indikator SPM, RPJMD, Renstra Kemenkes RI, serta sejalan dengan Strategi pencapaian Program Indonesia Sehat dengan penerapan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional (JKN) dengan kebiajakan operasionalnya, pendekatan keluarga, penguatan institusi pelayanan kesehatan dan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS).
Pencapaian tersebut dapat terealisasi dengan adanya dukungan dan kerjasama dari seluruh elemen, baik ditingkat Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan tersebut melalui upaya pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program kesehatan antara pusat dengan daerah (provinsi dan kabupaten/kota).
Peserta sebanyak 35 orang terdiri dari Kepala seksi PTM dan Keswa serta pengelola program PTM dari seluruh Kab/Kota se-Provinsi Banten, kepala Puskesmas, RSU Banten, RSU dr Drajat Prawiranegara, Yayasan Jantung Indonesia cabang Provinsi Banten.
Dalam pertemuan ini membahas tentang strategi pencapaian target SPM : Hipertensi disampaikan oleh Kasubdit PJPD, strategi pencapaian target SPM : DM disampaikan oleh Kasubdit DM, Pencegahan dan Pengendalian Thalasemia disampaikan oleh dr Udjiani,Sp.A dan evaluasi program P2PTM di Provinsi Banten.
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.