Pelatihan Deteksi Dini Kanker Pada Perempuan (Stop Kanker Serviks) Di Kabupaten Sidoarjo

Saat ini, penyakit tidak menular ( PTM ) merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia termasuk indonesia. menurut laporan who tahun 2010, pada tahun 2008 terdapat kematian hampir 57 juta jiwa di seluruh dunia dan 63% diantaranya akibat penyakit tidak menular (ptm). angka ini jauh melebihi kematian akibat penyakit menular. salah satu penyakit tidak menular adalah kanker.

Kanker payudara dan kanker serviks merupakan kanker yang paling tinggi di dunia maupun di indonesia, estimasi globocan (2008) insiden kanker payudara di indonesia 36 per 100.000 perempuan dan kanker serviks 12,6 per 100.000 perempuan. kanker payudara dan kanker serviks merupakan kanker yang tertinggi di dunia maupun di indonesia dengan insiden di indonesia 36 per 100.000 perempuan dan kanker serviks 12,6 per 100.000 perempuan. kedua kanker tersebut menjadi salah satu masalah utama pada kesehatan perempuan di dunia, terutama di negara berkembang yang mempunyai sumber daya terbatas seperti di indonesia. program penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara yang masih terus dilaksanakan saat ini adalah dengan pemeriksaan iva dan sadanis (pemeriksaan payudara secara klinis).

Seiring dengan dikeluarkannya permenkes no 71 tahun 2016 tentang penanggulangan penyakit tidak menular maka dalam rangka penyelenggaraan penanggulangan ptm, pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjamin ketersediaan sumber daya yang berkompeten dalam screening dan penanganan kasus penyakit tidak menular, terutama kanker serviks. melalui kegiatan stop kanker serviks diharapkan dapat menghasilkan sejumlah tenaga yang terlatih dan berkualitas dalam melakukan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim. Kegiatan stop kanker serviks ini dilakukan di 35 kabupaten/kota di seluruh indonesia, salah satunya adalah kabupaten sidoarjo dengan 16 puskesmas.

Sebelumnya, seluruh puskesmas (26 puskesmas) di seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo memiliki dokter dan bidan yang terlatih See & Treat namun semua pelatihan itu belum tersertifikasi dari Kemenkes.

Kegiatan dilaksanakan mulai  Senin 19 September 2016 dan berakhir Kamis, 22 September 2016 ini dapat menjadikan tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo bertambah kualitasnya dalam memberikan pelayanan baik deteksi dini kanker serviks maupun tatalaksananya. Adapun tujuan lain penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pencapaian cakupan perempuan usia 30 – 50 tahun yang dideteksi dini kanker leher Rahim dan kanker payudara. Kegiatan ini didanai dari APBN dan untuk pelaksanaannya bekerja sama dengan PT Maria Utara Jaya.

Perlu diketahui juga bahwa kegiatan pelatihan ini terdiri dari 2 hari teori dan 2 hari praktek. Kegiatan penyampaian teori dilakukan di The Sun Hotel dan kegiatan praktek dilaksanakan di Puskesmas Sidoarjo. Peserta terdiri dari dokter dan bidan dari 16 Puskesmas yang ada di Sidoarjo. Peserta yang terlibat sejumlah 31 orang berasal dari :Puskesmas Sidoarjo, Puskesmas Wonoayu, Puskesmas Jabon, Puskesmas Krembung, Puskesmas Prambon, Puskesmas Balongbendo, Puskesmas Kepadangan, Puskesmas Waru, Puskesmas Tulangan, Puskesmas Tanggulangin, Puskesmas Candi, Puskesmas Buduran, Puskesmas Sekardangan, Puskesmas Barengkrajan, Puskesmas Trosobo dan Puskesmas Kedungsolo. Narasumber yang hadir diantaranya dr. T. Edi Susanto, M.Si (Kabid P2PL Dinkes Kab Sidoarjo), Yohana Rina & Laksono Budi P, SKM, MM (Dinkes Prov Jatim), dr. M. Fahmi, Sp.B (Dokter Spesialis bedah RSUD Sidoarjo), dr. Pungky Mulawarman, Sp.OG (Dokter Spesialis Obgyn RSUD dr. Soetomo) beserta tim, Suyitno (Itwilkab Kab. Sidoarjo), dr. Danang Abdul Ghani (Kepala Puskesmas Urang Agung).

Pada saat praktek di lapangan dengan memeriksa 125 perempuan, didapatkan 5 orang IVA (+) dan 1 orang curiga kanker. Pasien dengan curiga Ca langsung dirujuk ke RSUD Sidoarjo. Kelima partisipan dengan IVA (+) pada tanggal 22 September 2016 dilakukan tindakan krioterapi.