Kabupaten Madiun Kembangkan Posbindu PTM di Sekolah Untuk Cegah Penyakit Tidak Menular

     Kondisi kesehatan anak usia sekolah saat ini mengalami beberapa masalah, tidak hanya masalah  kekurangan gizi dan penyakit infeksi, namun juga masalah kelebihan gizi dan penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular yang dulunya muncul pada usia dewasa lanjut (penyakit degeneratif), kini muncul pada kelompok anak usia sekolah.

     Berdasarkan Riskesdas 2013, pada golongan umur 15-24 tahun didapatkan prevalensi kanker sebesar 0.6‰, diabetes berdasar diagnosa 0,1%, hipertensi berdasar pengukuran 8,7%, jantung koroner berdasar diagnosa 0,1% dan stroke berdasar diagnosa 0,2‰. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit tidak menular telah ada kasusnya pada usia lebih muda.

     Kondisi kesehatan kelompok anak usia sekolah tersebut diatas seringkali terkait erat dengan perilaku beresiko. Berdasarkan Riskesdas 2013, di Jawa Timur didapatkan proporsi penduduk usia ≥ 10 tahun yang mempunyai kebiasaan  merokok tiap hari 23,9%, aktifitas fisik kurang aktif 21,3%. Sedangkan untuk kebiasaan makan makanan beresiko (≥ 1 kali / hari): makanan manis 47,8%, makanan asin 24,3%, makanan berlemak 49,5%.

     Melihat kondisi diatas, maka upaya pencegahan sangat penting dilakukan secara dini. Pengembangan posbindu PTM di sekolah merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan untuk dapat mengendalikan angka kesakitan dan kematian akibat PTM. Sasarannya adalah seluruh warga sekolah, mulai dari murid, guru maupun karyawan sekolah lainnya. 

     Dinas Kesehatan Kab. Madiun melakukan penguatan kapasitas guru UKS melalui pertemuan bimtek Posbindu PTM di sekolah pada tanggal 2 Agustus 2018 di Pusdikbang Perum Perhutani Madiun. Kegiatan ini dihadiri 26 guru UKS SMP/SMA dan yang sederajat yang mewakili 26 wilayah kerja puskesmas. Pada kesempatan tersebut, disampaikan materi tentang posbindu PTM yang diintegrasikan dengan program UKS, sekaligus praktek posbindu 5 meja. 

     Dengan kegiatan ini diharapkan agar sekolah dapat melaksanakan posbindu PTM di sekolah. Dan tentunya peran puskesmas dan Dinas Kesehatan Kab. Madiun sebagai pembina wilayah sangat penting sekali untuk memberikan bimbingan teknis, penyediaan sarana prasarana serta monitoring evaluasinya. Salam CERDIK (FC).