Pada ulangtahun ke-70, yang bertepatan dengan Hari Kesehatan Sedunia, 7 April 2018, WHO mengajak semua pihak mengingat kembali pentingnya Universal Health Coverage. Indonesia, satu di antara 194 negara anggota WHO, pun tidak ketinggalan, terlebih tahun 2019 merupakan tenggat tercapainya Jaminan Kesehatan Semesta sebagaimana sudah dicanangkan dalam peta jalan Jaminan Kesehatan Nasional.
Masih segar dalam ingatan, kesibukan hajatan tepat sebelum tahun 2013 menutup lembar kalender terakhirnya. Puncak komitmen yang sempat mengendur itu sukses di-gong-kan di Istana Bogor pada 31 Desember 2013. "Program jaminan kesehatan nasional saya nyatakan dimulai pemberlakuannya mulai 1 Januari 2014," demikian Presiden SBY. Kalimat serupa yang populer di kalangan kru belakang layar kala itu adalah “sebelum ayam berkokok di tahun 2014, JKN sudah harus dilaksanakan.”
Maka babak baru penjaminan akses kesehatan dimulai. BPJS Kesehatan, yang diberi mandat untuk menyelenggarakan JKN, menggulung lengan baju tinggi-tinggi. Kerja besar dilakoni. Undang-undang BPJS sudah disahkan dua tahun sebelumnya melalui UU nomor 24 tahun 2011. Sementara undang-undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang menjadi rujukan sudah lebih dulu diresmikan melalui UU nomor 40 tahun 2004. Bersama gelombang Universal Health Coverage yang didorong oleh negara-negara di dunia, Indonesia menjadi satu di antara sekian negara yang berhasil melayarkan komitmen besar penjaminan kesehatan penduduknya.
Perjalanan JKN sejak berangkat sudah menggenggam peta jalan. Dalam 5 tahun—itu berarti tahun 2019—dikatakan di sana, tujuan sudah harus mencapai pelabuhan Jaminan Kesehatan Semesta, di mana seluruh penduduk tanah air tercinta (atau minimal 95%) sudah tercakup dalam kepesertaan JKN. Pada tahun ke-4, di akhir 2017, BPJS Kesehatan melansir data kepesertaan sejumlah 72,9% atau hampir 188 juta penduduk. Maka, pada 2018 ini diharapkan BPJS berhasil meningkatkan kepesertaan mininal 22,1 persen.
Di samping berbagai masalah dalam penyelenggaraannya, JKN kokoh dijalankan dengan dukungan politik dan kesadaran masyarakat yang makin maju. Sebagaimana mandatnya, JKN bukan persoalan biaya semata, namun terlebih adalah penjaminan kepada setiap warga akan akses pelayanan kesehatan yang bermutu, termasuk ketersediaan obat, vaksin, dan perbekalan kesehatan lainnya. Di peringatan Hari Kesehatan Sedunia 2018 yang mengangkat tema Universal Health Coverage, bertepatan dengan peringatan 70 tahun berdirinya WHO, Indonesia tanpa jumawa hadir dengan kado istimewa JKN-KIS yang tumbuh sehat, turut mewujudkan cita-cita kesehatan bagi segenap warga dunia. (SL)
|
---|
#HealthForAll #HKS2018 #WHD2018 #UHC #UniversalHealthCoverage #p2ptmKemenkesRI #JKN
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.