Dalam Rangka HUT Bhayangkari ke 66 dan HUT Polwan ke-70 Polres Kota Cimahi dan Dinas Kesehatan Kota Cimahi mengadakan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara dengan metoda IVA Test dan Sadanis.
Aktifitas ini dimaksudkan untuk untuk meningkatkan derajat Kesehatan Wanita Usia Subur di Kota Cimahi, karena Penyakit kanker leher rahim ini sebenarnya dapat di cegah melalui upaya penapisan dini. Demikian pula halnya penyakit kanker payudara dapat dicegah apabila di ketemukan pada saat dini.
Gambar 1. Penyuluhan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara dengan Metode IVA Test dan Sadanis bersama Bhayangkari Polres Kota Cimahi
Pencegahan Dini(Pencegahan Primer)
Pencegahan dini tersebut dapat dilaksanakan melalui pencegahan primer, baik melalui upaya penyuluhan, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, tidak berganti ganti pasangan, maupun dengan pemberian immunisasi HPV pada usia remaja sebelum kontak sexual. Akan tetapi immunisasi HPV tersebut tidak murah, harga vaksin saat ini masih berkisar Rp. 550.000-600.000/dosis (persatu kali pemberian) sementara pemberian Vaksin memerlukan tiga kali pemberian, atau setidaknya diperlukan biaya untuk vaksinasi HPV Rp. 1,5-2jt/orang.
Pencegahan Sekunder
Karena itu pencegahan sekunder menjadi pilihan lain. Saat ini ada beberapa pilihan pencegahan sekunder dengan menggunakan metoda penapisan, antara lain Papsmear, HPV Test dll, akan tetapi metoda penapisan yang paling murah dan tepat guna yaitu dengan menggunakan asam cuka atau yang dikenal dengan Inspeksi Vagina dengan asam asetat (IVA) dan sekaligus dilakukan pengobatan dengan Cryoterapi.
Cara ini disamping murah juga mudah, karena dapat dilaksanakan oleh bidan dengan pengawasan dokter disarana pelayanan dasar di Puskesmas atau puskesmas pembantgu atau Poskesdes.
Gambar 2. Pemeriksaan IVA Test bersama Bidan Ela Hasanah, Puskesmas Cimahi Tengah 12 September 2018
Pencegahan tertier
Pencegahan Tertier adalah upaya yang dilakukan pada penyakit kanker leher rahim atau payudara dalam stadium lanjut agar tidak berkembang dalam stadium yang lebih berat atau bila sampai pada stadium akhir penderita diupayakan agar meninggal dalam keadaan tenang dan damai.
Karena itu upaya pencegahan kanker leher rahim dan payudara harus dilaksanakan secara menyeluruh dari tahapan pencegahan primer-sekunder-tersier secara komprehensif. Pada saat ini masih ada masyarakat yang belum mengetahui bahaya kanker leher rahim dan payudara serta pentingnya menjaga kesehatan.
Pada situasi lain ada ibu-ibu yang sudah berada dalam kondisi pra kanker tapi tidak merasakan dan tidak mengetahui bahwa dirinya sudah terpapar pra kanker. Ibu baru mengetahui setelah dilakukan penapisan, dan bahkan ada yang sudah lebih lanjut menderita kanker dan perlu dicegah agar tidak sampai jatuh pada kondisi/stadium yang lanjut yang dapat mengurangi produktifitasnya atau bahkan menghabiskan seluruh tabungannya untuk biaya pengobatan.
Melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan kanker leher rahim dan payudara tersebut harus dilaksanakan secara komprehensip melalui suatu program jangka panjang, agar setiap perempuan dan remaja perempuan dapat terlindungi dari penyakit kanker, dengan demikian agar memberikan kontribusi bermakna pada pembangunan sumber daya manusia, untuk bisa mencapai IPM kota Cimahi ynag lebih baik lagi.
Pelaksanaan Program Pencegahan dan penanggulangan kanker leher rahim dan kanker payudara harus dilaksanakan secara bersama sama oleh semua sector terkait, bukan semata mata oleh sector kesehatan, bahkan masyarakat harus berperan aktif.
Capaian Deteksi Dini Ca Serviks dan Ca Payudara Kota Cimahi
Sasaran Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara kota Cimahi adalah (48.558) dalam 5 tahun 2015 -2019.
Sampai bulan Agustus tahun 2018 Kota Cimahi sudah melaksanakan pemeriksaan untuk WUS sebanyak 12.042 orang dari sasaran 48.558.
Capaian hingga Agustus tuntuk Kota Cimahi adalah 24.80%.
Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan Dalam kegiatan HUT Bhayangkari ke 66 dan Polwan ke 77 ini, Kota Cimahi melakukan Pemeriksaaan IVA Test dan Sadanis untuk Wanita Usia Subur (WUS) sebanyak 157 orang ( Positip 2 orang, Curiga Ca 1 orang). Pada WUS yang positip segera dilakukan tindakan Cryotherapi dan yang Ca dirujuk ke RS.
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.