Suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang menyebabkan hipereaktifitas bronkus, sehingga menyebabkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, rasa berat di dada, dan batuk terutama ,malam atau dini hari. Gejala epiodik tersebut timbul sangat bervariasi dan bersifat reversible (dapat kembali normal baik dengan atau tanpa pengobatan).
Tanda dan gejala
1. Batuk berdahak
2. Sesak napas dan napas berbunyi (mengi)
3. Ditemukan riwayat keluarga dengan asma atau alergi
Faktor risiko Asma Bronkial sbb:
1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi (tidak dapat diubah) ada riwayat atopi pada penderita atau keluarganya, hipersensitif saluran napas, jenis kelamin, ras atau etnik.
2. Faktor risiko yang dapat diubah
Faktor lingkungan meliputi:
1. Bahan-bahan di dalam ruangan : tungau, debu rumah, binatang, kecoa
2. Bahan-bahan di luar ruangan : tepung sari bunga, jamur
3. Makanan-makanan tertentu:
4. Seperti ikan laut, udang, kedelai, telur, susu, minuman bersoda, serta makanan yang mengandung bahan pengawet, penyedap dan pewarna makanan.
5. Obat-obatan tertentu seperti aspirin, antibiotic, steroid
6. Parfum dan bau-bauan yang merangsang.
7. Ekspresi emosi yang berlebihan.
8. Asap rokok
9. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan.
10. Infeksi saluran napas.
11. Asma kambuh ketika melakukan aktivitas fisik tertentu
12. Perubahan cuaca.
Sumber : Buku Pintar Posbindu PTM, Penyakit Tidak Menular dan Faktor Risiko,2016
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.