A.Patofisiologi Thalassemia
1.Pengertian Penyakit Thalassemia
Thalassemia merupakan penyakit keturunan (kelainan genetik) akibat kelainan sel darah merah dimana rantai globin-α atau β pembentuk hemoglobin utama tidak terbentuk sebagian atau tidak ada sama sekali.
Hemoglobinopati : adanya hemoglobin abnormal yang muncul selain ketiga buah Hb normal (HbF, HbA dan HbA2), yang mengakibatkan sel darah merah mudah pecah sehingga membutuhkan transfusi darah rutin
2.Hemoglobin
Hemoglobin adalah komponen utama eritrosit yang berfungsi menjamin distribusi oksigen ke jaringan dan mengembalikan karbondioksida dari jaringan ke paru. Setiap eritrosit mengandung 640 juta molekul hemoglobin, 65% di antaranya disintesis di dalam eritroblas dan sisanya di dalam retikulosit.ii,iii Satu molekul hemoglobin terdiri atas senyawa heme
dan globin.
Heme merupakan suatu senyawa kompleks yang terdiri atas 4 struktur pirol dengan atom Fe di tengahnya. Sekitar 85% sintesis heme terjadi pada sel-sel prekursor eritoid di sumsum tulang dan sisanya di sel hepar. Globin merupakan suatu tetramer yang tersusun dari dua pasang rantai globin yang tidak sejenis, yaitu sepasang rantai globin yang produksinya dikendalikan oleh gugus gen globin-α pada kromosom 16 dan sepasang rantai globin yang produksinya dikendalikan oleh gugus gen globin-β pada kromosom 11. Rantai-rantai globin tersebut terdiri atas sederetan asam amino (polipeptida) yang urutannya sudah teratur. Masing-masing polipeptida globin akan terkonjugasi pada satu molekul hem yang berfungsi mengikat oksigen sehingga satu molekul hemoglobin mengandung 4 molekul hem.
Agar molekul hemoglobin mempunyai struktur rantai polipeptida globin normal dan dapat berfungsi dengan baik, maka diperlukan suatu urutan asam amino yang sesuai dan benar. Perubahan satu asam amino saja sering dapat mengubah struktur dan fungsi Hb tersebut. (Gambar)
Hemoglobin manusia dewasa terutama terdiri atas hemoglobin A (HbA1), serta sedikit hemoglobin F (HbF) dan hemoglobin A2 (HbA2). Globin hemoglobin dewasa (HbA1) adalah kombinasi antara 2 rantai globin-α dengan 2 rantai globin-β, membentuk tetramer α2β2. Rantai globin-α tersusun dari 141 asam amino, sedangkan rantai globin-β tersusun dari 146 asam amino. Hemoglobin F (HbF) adalah hemoglobin yang mempunyai 2 pasang rantai polipeptida, yaitu 2 rantai globin-α dan 2 rantai globin-ƴ membentuk tetramer α2β2, sedangkan hemoglobin A2 (HbA2) mempunyai 2 rantai globin-α dan 2 rantai globin-δ membentuk tetramer α2δ2.
Hemoglobin F merupakan Hb utama pada masa janin, sedangkan pada masa dewasa kadar HbF hanya ≤ 1%, dan kadar HbA2 ≤ 3,5%. Pada perkembangan awal embrio, dibentuk Hb embrional, yaitu kombinasi antara rantai globin- ζ dengan globin-ƴ (Hb Portland ζ2ƴ2) atau antara globin-ζ dengan rantai globin-ε (Hb Gower1 ζ2ε2), atau antara rantai globin-α dengan rantai globin-ε (Hb Gower 2, α2ε2).v
Dalam perkembangannya komposisi produk hemoglobin manusia mengalami 2 tahap peralihan. Peralihan pertama, saat 3 bulan pertama kehamilan eritrosit mengandung Hb embrionik,kemudian berubah sampai dan selama 6 bulan terakhir kehamilan eritrosit beralih menjadi lebih banyak mengandung Hb fetus (HbF). Peralihan kedua, terjadi saat periode perinatal, Hbfetus berubah menjadi Hb dewasa, dan proses ini selesai pada saat pertengahan tahun pertama kehidupan ekstrauterin. Penting untuk diingat bahwa perubahan sintesis jenis hemoglobin tersebut ditentukan oleh perkembangan maturitas janin dan bukan karena perubahan tempat terjadinya eritropoiesisvi,vii (Gambar 2.3).
Oleh karena itu, Thalassemia β mayor bermanifestasi klinis pada usia sekitar 6 bulan karena rantai globin β merupakan komponen utama Hb dewasa (HbA1) dan sama sekali bukan komponen Hb masa janin ataupun masa embrio. Berbeda dengan Thalassemia α yang berat bermanifestasi klinis pada masa janin karena rantai globin α sudah diproduksi sejak masa janin dan merupakan komponen utama Hb masa janin (HbF: α dan γ).
Pada orang dewasa normal, rantai globin-α dan rantai globin-β dibentuk dalam jumlah relatif sama (equal) dan seimbang. Setiap gangguan yang menyebabkan ketidak seimbangan tersebut dapat menyebabkan kelainan pada hemoglobin.
Penyakit genetik dari kelainan hemoglobin tersebut secara umum dapat di klasifikasikan dalam 2 bagian, yaitu:
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.