FAQ

 Berikut adalah jawaban dari pertanyaan yang sering ditanyakan. Tanya (T), Jawab (J) :

Tanya (T): Bagaimana cara mengendalikan Hipertensi (FAQ) ?

Jawab (J) : 

Pola hidup sehat yang dianjurkan untuk mencegah dan mengontrol hipertensi adalah:

1. Gizi seimbang dan pembatasan gula,garam dan lemak (Dietary Approaches To Stop Hypertension)

2. Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal

3. Gaya hidup aktif/olahraga teratur

4. Stop rokok

5. Membatasi konsumsi alkohol (bagi yang minum)

Dengan mengadopsi gaya hidup sehat, diharapkan terjadi penurunan tekanan darah sebagai terlihat pada tabel 2.

Tabel 2

Dampak modifikasi gaya hidup terhadap penurunan tekanan darah


Modifikasi

Rekomendasi

Penurunan TD (mmHg)

Berat badan

Pertahankan IMT 18,5 – 22,9 kg/m2*

5-20 mmHg/penurunan 10 kg

Diet sehat

Konsumsi sayur & buah cukup, hindari lemak

8-14 mmHg

Batasi garam

Konsumsi garam < 1 sendok the kecil

2-8 mmHg

Aktifitas fisik

Olahraga teratur: jalan kaki 30-45 menit (3km)/hari-5 kali per minggu

4-9 mmHg

Batasi alkohol

Laki-laki: 2 unit minuman/hari
Perempuan : 1unti minuman/hari

2-4 mmHg

* IMT satandar Asia  Sumber: JNC VII (2003)

Pasien dan keluarga hendaknya selalu dinasehati untuk:

1. Jangan tambahkan garam di meja makan dan hindari makanan asin, makanan cepat saji, makanan kaleng dan bumbu penyedap makanan/vetsin

2. Ukur kadar gula darah, tekanan darah dan periksa urin secara teratur

3. Minumlah obat secara teratur, sesuai instruksi dokter.

4. Tekanan darah yang diperiksa harus dicatat sehingga dapat dimonitor tekanan darahnya dengan ketat.

Pengobatan hipertensi merupakan pengobatan yang lama dan terus menerus sepanjang hidup. Penggunaan obat-obat alternative seperti jamu dan lain-lain mulai diindikasi promotif, preventif, rehabilitatif, serta paliatif. Jamu yang memenuhi satndar aman, manfaat, mutu adalah jamu saintifik yang telah melalui berbagai penelitian untuk mendapatkan evidence kemanfaatan ramuan. Rekomendasi tindak lanjut berdasarkan pengukuran tekanna darah awal pada pasien hipertensi dewasa tanpa kerusakan organ  target (Tabel 3)

Tabel 3 Rekomendasi tindak lanjut


Tekanan darah awal (mmHg)

Rekomendasi tindak lanjut

Normal

Pemeriksaan ulang 2 tahun kemudian

Prehipertensi

Pemeriksaan ulang 1 tahun kemudian, modifikasi gaya hidup

Derajat 1 hipertensi

Pastikan dalam tempo 2 bulan, modifikasi pola hidup
Evaluasi atau rujuk dalam tempo 1 bulan

Derajat 2 hipertensi

Bila tekanan >180/110 mmHg-evaluasi dan terapi segera atau rujuk dalam tempo 1 minggu tergantung situasi dan komplikasi

Sumber dari: KIT Informasi Hipertensi, Ketahui Tekanan Darah Mu

Tanya (T) : Apa itu penyakit Asma Bronkial?

Jawab (J) : Suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang menyebabkan hipereaktifitas bronkus, sehingga menyebabkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, rasa berat di dada, dan batuk terutama ,malam atau dini hari. Gejala epiodik tersebut timbul sangat bervariasi dan bersifat reversible (dapat kembali normal baik dengan atau tanpa pengobatan).

Tanya (T) : Apa tanda dan gejala  penyakit Asma Bronkial?

Jawab (J) : Tanda dan gejala

1. Batuk berdahak

2. Sesak napas dan napas berbunyi (mengi)

3. Ditemukan riwayat keluarga dengan asma atau alergi

Tanya (T) : Apa Faktor risiko Asma Bronkial ? 

Jawab (J) : 

1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi (tidak dapat diubah) ada riwayat atopi pada penderita atau keluarganya, hipersensitif saluran napas, jenis kelamin, ras atau etnik.

2. Faktor risiko yang dapat diubah

Faktor lingkungan meliputi:

1. Bahan-bahan di dalam ruangan : tungau, debu rumah, binatang, kecoa

2. Bahan-bahan di luar ruangan : tepung sari bunga, jamur

3. Makanan-makanan tertentu:

4. Seperti ikan laut, udang, kedelai, telur, susu, minuman bersoda, serta makanan yang mengandung bahan pengawet, penyedap dan pewarna makanan.

5. Obat-obatan tertentu seperti aspirin, antibiotic, steroid

6. Parfum dan bau-bauan yang merangsang.

7. Ekspresi emosi yang berlebihan.

8. Asap rokok

9. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan.

10. Infeksi saluran napas.

11. Asma kambuh ketika melakukan aktivitas fisik tertentu

12. Perubahan cuaca.

Tanya (T) Apa Manfaat Berhenti Merokok (FAQ)

Jawab (J) : 

Manfaat Upaya Berhenti Merokok dilihat dari sisi kesehatan:

Risiko kematian akan jau lebih berkurang dengan menghentikan perilaku merokok, sejak 20 menit pertama manfaat berhenti merokok sudah mulai ada, sehingga makin cepat seseorang berhenti merokok akan mendapatkan banyak manfaat serta memberikan usia harapan hidup yang lebih panjang, secara umum dapat dilihat table berikut ini:

Mulai Berhenti Merokok Manfaat

 
20 menit

Tekanan darah, denyut jantung dan aliran darah tepi membaik.

 
12 jam

Hampir semua nikotin dalam tubuh sudah dimetabolisme.
Tingkat CO di dalam darah kembali normal.

 
24-48 jam

Nikotin mulai tereliminasi dari tubuh. Fungsi pengecap dan penciuman mulai membaik. Sistem kardiovaskular meningkat baik.

 
5 hari

Sebagian besar metabolit nikotin dalam tubuh sudah hilang. Fungsi perasa/pengecap dan pembau jauh lebih membaik. Sistem kardiovaskular terus meningkat baik.

 
2 s/d 6 minggu

Risiko infeksi pada luka setelah pembedahan berkurang secara bermakna. Fungsi silia saluran napas dan fungsi paru membaik. Napas pendek dan batuk-batuk berkurang.

 
1 tahun

Risiko penyakit jantung coroner menurun setengahnya dibandingkan orang yang tetap merokok.

 
5 tahun

Risiko stroke menurun pada level yang sama seperti orang tidak pernah merokok.

 
10 tahun

Semua penyebab mortalitas dan risiko penyakit jantung coroner menurun pada level yang sama seperti orang yang tidak pernah merokok.

Tanya (T) : Apa itu Thalassemia? Jawab (J) 
  • Thalassemia merupakan penyakit kelainan darah merah yang diturunkan dari kedua orangtua kepada anak dan keturunannya.
  • Penyakit ini disebabkan karena berkurangnya atau tidak terbentuknya protein pembentuk hemoglobin utama manusia, hal ini menyebabkan eritrosit mudah pecah dan menyebabkan pasien menjadi pucat karena kekurangan darah (anemia).
Tanya (T) : Apakah penyakit Thalassemia ada di Indonesia? Jawab (J) : Ada, thalassemia ditemui di seluruh dunia, terutama negara-negara yang termasuk dalam thalassemia belt (Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika sub-sahara dan Mediterania), termasuk Indonesia. Prevalensi penduduk dunia yang memiliki kelainan gen hemoglobin sekitar 7-8%, sehingga seharusnya di Indonesia terdapat sekitar 20 juta penduduk Indonesia yang membawa kelainan gen ini. Sampai 2016 baru terdapat 9.121 pasien thalassemia mayor di Indonesia,akan tetapi sebenarnya masih banyak yang belum terdeteksi dan mendapat pengobatan optimal.
Bagaimana seseorang dapat terkena thalassemia?
  • Thalassemia adalah penyakit keturunan dan bukan penyakit menular
  • Pola penurunan sifat dan penyakit thalassemia 

Bagaimana cara mengetahui bahwa seseorang menderita thalassemia?
  • Memiliki riwayat keluarga dengan thalassemia atau transfusi berulang.
  • Gejalanya bervariasi, yang paling sering ditemui adalah pucat atau lemas akibat anemia.
  • Perlu diketahui bahwa berdasarkan gejalanya, thalassemia dibagi menjadi 3 jenis, yakni thalassemia minor/trait/pembawa sifat, thalassemia intermedia dan thalassemia mayor. 
    • Thalassemia mayor umumnya diketahui sejak bayi, dengan gejala antara lain: tampak pucat, lemah, lesu, sering sakit, kadang disertai perut yang membuncit. Pasien ini membutuhkan transfusi darah terus menerus seumur hidupnya, setiap 2-4 minggu sekali.
    • Thalassemia intermedia biasanya baru terdiagnosis pada anak yg lebih besar, dan biasanya tidak membutuhkan transfusi darah rutin.
    • Thalassemia minor/trait/pembawa sifat biasanya tidak bergejala, tampak normal, namun pada pemeriksaan darah dapat ditemukan kadar Hb yang sedikit dibawah normal.
  • Melalui pemeriksaan darah, dapat ditemukan kadar Hb yang rendah, kadar MCV dan MCH yang rendah, hasil analisa Hb yang abnormal. Pemeriksaan genetik dilakukan melalui pemeriksaan DNA.
Tanya (T) :Apakah pasien thalassemia dapat hidup normal?

Jawab (J) : 

  • Thalassemia minor atau pembawa sifat hidup seperti orang normal, tidak mengalami perubahan penampilan fisik dan tidak bergejala sama sekali. Namun individu ini memiliki risiko mempunyai anak dengan thalassemia jika menikah dengan sesama thalassemia minor.
  • Thalassemia intermedia memiliki kadar Hb yang lebih rendah (berkisar 8-10 g/dL), sehingga tetap memerlukan transfusi darah namun tidak rutin. Pasien tetap dapat hidup normal. Beberapa kasus memerlukan pengobatan rutin untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
  • Thalassemia mayor dapat hidup dengan normal jika mendapatkan pengobatan optimal dengan transfusi darah rutin, konsumsi obat kelasi besi teratur dan pemantauan ketat oleh dokter. Hal ini tentu membutuhkan dukungan penuh moral dan material dari keluarga.Jika tidak, pasien dapat mengalami banyak komplikasi, termasuk perubahan bentuk fisik     tubuh, gangguan tumbuh kembang, beban materi dan psikologis pasien beserta keluarganya (dikucilkan, sulit mencari teman dan pekerjaan).

Tanya (T) :Apakah thalassemia dapat disembuhkan?

Jawab (J) : 

  • Hingga saat ini, penyakit ini “belum dapat disembuhkan” dan memiliki komplikasi yang banyak.
  • Pasien thalassemia mayor membutuhkan transfusi rutin seumur hidupnya agar dapat hidup dan beraktivitas secara normal.
  • Selain transfusi darah, mereka juga harus mengkonsumsi obat khusus setiap harinya untuk membantu mengeluarkan zat besi yang berlebihan dalam tubuh akibat transfusi darah rutin tersebut (kelasi besi).
  • Cangkok sumsum tulang, terapi sel punca dan terapi genetik lainnya saat ini masih sangat mahal, masih dalam penelitian dan belum dapat dilakukan di Indonesia.

Lalu, jika thalassemia belum dapat disembuhkan, bagaimana mencegah thalassemia?

Jawab (J) : 

  • Caranya adalah dengan melakukan skrining thalassemia melalui pemeriksaan darah. Skrining sebaiknya dilakukan pada usia remaja atau calon pengantin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah calon ayah dan ibu tersebut memiliki gen pembawa sifat thalassemia atau tidak. Jika pemeriksaan menunjukan hasil positif pembawa sifat, maka perlu dilakukan konseling genetik sebelum pernikahan atau sebelum hamil (lihat gambar skema penurunan thalassemia).
  • Ibu yang sedang hamil juga dapat memeriksakan janinnya dengan pemeriksaan khusus saat masa kehamilan di dokter spesialis kandungan yang terlatih untuk mengetahui apakah anaknya akan lahir dengan thalassemia atau tidak.
Tanya (T) : Apa untungnya melakukan pemeriksaan skrining thalassemia?

Jawab (J) : 

  • Saat ini untuk mendapatkan pengobatan optimal, pasien thalassemia membutuhkan biaya sekitar 300-400 juta rupiah setiap tahunnya. Biaya ini akan meningkat seiring bertambahnya usia pasien dan komplikasi yang dialaminya. Untuk melakukan cangkok sumsum tulang di luar negeri dapat menghabiskan biaya lebih dari 2 milyar untuk setiap pasien. Biaya ini belum termasuk derita psikologis yang dialami oleh pasien seumur hidupnya.
  • Dengan mengetahui lebih dini maka kita dapat menurunkan kejadian thalassemia di masa depan dan melahirkan generasi yang bebas thalassemia.
Tanya (T) : Dimana dapat melakukan pemeriksaan skrining thalassemia? Jawab (J) : 
Skrining dapat dilakukan pada penjaringan kesehatan anak sekolah dan Posbindu penyakit tidak menular (PTM).Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan di fasilitas kesehatan yang dapat melakukan pemeriksaan hematologi lengkap dan analisa Hb (Puskesmas,Rumah Sakit).

LUPUS

Tanya (T) : Dimana deteksi dini untuk penyakit LUPUS? 

Jawab (J) : 

Deteksi dini dapat dilakukan pada masyarakat berisiko Penyakit LES di Posbindu PTM menggunakan formulir SALURI (Periksa Lupus Sendiri) dan di Puskesmas atau di sarana pelayanan kesehatan lainnya bagi masyarakat yang dicurigai menderita penyakit LES.

Kecurigaan penyakit LES bila ditemukan 4 (empat) atau lebih kriteria di bawah ini:

1. Perempuan muda yang mengalami gangguan dua organ atau lebih.

2. Gejala konstitusional: kelelahan, demam (tanpa bukti infeksi) dan penurunan berat badan.

3. Muskuloskeletal: artritis, artralgia, miositis.

4. Kulit: ruam kupu-kupu (butterlly atau malar rash), fotosensitivitas, lesi membrana mukosa, alopesia (kebotakan), fenomena Raynaud, purpura, urtikaria, vaskulitis.

5. Ginjal: hematuria, proteinuria, silinderuria, sindroma nefrotik

6. Gastrointestinal: mual, muntah, nyeri abdomen

7. Paru-paru: pleurisy, hipertensi pulmonal, lesi pada parenkhim paru.

8. Jantung: perikarditis, endokarditis, miokarditis

9. Retikulo-endotel: organomegali (limfadenopati, splenomegali, hepatomegali)

10. Hematologi: anemia, leukopenia, dan trombositopenia

11. Neuropsikiatri: psikosis, kejang, sindroma otak organik, mielitis transversus, gangguan kognitif neuropati kranial dan perifer.

Kecurigaan tersebut dilanjutkan dengan melakukan penapisan terhadap  penyakit lainnya.

Jika ditemukan gejala-gejala di atas dimintakan untuk mewaspadai kemungkinan penyakit LES dan dilanjutkan dengan melakukan rujukan.

Tanya (T) : Apa itu SALURI?

Jawab (J) : SALURI adalah cara mendeteksi dini untuk penyakit LUPUS.

SALURI singkatan dari  Periksa Lupus Sendiri.  Pemeriksaan antara lain terdiri atas : 

1. Jika mengalami demam lebih dari 38 derajat Celsius dengan sebab yang tidak jelas

2. Rasa lelah dan lemah berlebihan

3. Sensitif terhadap sinar matahari

4. Rambut rontok

5. Ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu yang sayapnya melintang dari pipi ke pipi

6. Ruam kemerahan dikulit

7. Sariawan yang tidak sembuh-sembuh terutama di atap rongga mulut

8. Nyeri dan bengkak pada persendian terutama di lengan dan tungkai, menyerang lebih dari 2 sendi dalam jangka waktu lama

9. Ujung-ujung jari tangan dan kaki menjadi pucat hingga kebiruan saat udara dingin

10. Nyeri dada terutama saat berbaring dan menarik nafas

11. Kejang atau kelainan saraf lainnya

12. Kelainan hasil pemeriksaan laboratorium (atas anjuran dokter):

  • -  Anemia : Penurunan kadar sel darah merah
  • -  Leukositopenia : Penurunan sel darah putih
  • -  Trombositopenia : penurunan kadar pembekuan 
darah
  • -  Hematuria dan proteinuria : darah dan protein 
pada pemeriksaan urine
  • -  Positif ANA dan atau Anti ds-DNA

Bila anda menjawab “Ya” untuk minimal 4 pertanyaan, ada kemungkinan anda terkena lupus. Segera konsultasikan dengan dokter puskesmas atau rumah sakit setempat.