Perlunya Deteksi Dini untuk Cegah dan Kurangi Risiko Diabetes'

Perlunya Deteksi Dini untuk Cegah dan Kurangi Risiko Diabetes

19 November 2016

Seiring dengan perubahan lingkungan, Indonesia punya kecenderungan mempunyai penyakit yang tadinya menular menjadi Penyakit tidak Menular (PTM). Terkadang karena kesibukan dan mobilitasnya, masyarakat kurang menyadarinya. Transisi ini disebut transisi epidemologi dan sudah terjadi penambahan kasus selama kurang lebih 5 tahun.


Terkadang masyarakat hanya melihat penyakit dari menular atau tidaknya saja, akan tetapi penyakit juga harus dilihat dari segi kronis atau tidaknya. Salah satu PTM adalah diabetes yang cukup memberatkan masyarakat dari segi politik dan kesehatan. Pernyataan tersebut dikatakan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, dr. H. M. Subuh, MPPM, ketika berlangsung acara Hari Diabetes Dunia yang dikemas dalam Simposium Nasional di Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta (19/11).


Penderita Diabetes mengalami peningkatan yang signifikan. Data dari WHO mengatakan bahwa tahun 2015 ada sekitar 415 juta penderita Diabetes di Indonesia. Prediksi berbicara bahwa di tahun 2040, penderita akan bertambah menjadi 2040. Peningkatan penderita Diabetes meningkat dari 5,7 % menjadi 6,9 %. jumlah pastinya sekitar 9,1 juta di tahun 2013. Indonesia menduduki urutan ketujuh penderita Diabetes setelah China, India, Amerika, Brazil, Rusia dan Meksiko.


Angka-angka tersebut akan mengalami kenaikan di Indonesia jika tidak dicegah menjadi 16,2 juta. Namun, kondisi tersebut bisa dicegah bila masyarakat perduli dan memeriksa apakah dia terdeteksi Diabetes atau tidak karena beberapa penderita Diabetes mengaku bahwa mereka sadar setelah Diabetes sudah berada pada tahap lanjutan dan terkomplikasi dengan penyakit lain seperti Jantung dan stroke.


Yang lebih parahnya lagi Diabetes sudah mengakibatkan amputasi kaki dan gagal ginjal. Walaupun tidak menular, Diabetes merupakan penyebab kematian tertinggi yang ada di dunia. Akibat Diabetes, seseorang menjadi tidak produktif dan menghilangkan pendapatan.


Dikutip dari Dr. Subuh, ada beberapa cara untuk mencegah dan mengendalikan penyakit. Yang paling utama yaitu mendeteksi secara awal. Ini merupakan tahap terpenting karena berguna untuk mengetahui status diabetes tersebut sehingga cepat tertangani. Lalu tahap selanjutnya adalah penanganan dan yang terakhir adalah tahapan pencegahan dengan mengurangi resiko pemicu Diabetes.


Tahap yang tidak kalah penting yaitu melakukan respon yang dilakukan di berbagai lingkungan seperti keluarga, komunitas dan swasta sehingga masyarakat menjadi sadar akan bahaya dari Penyakit Tidak Menular (PTM) terutama Diabetes.


Tahap pencegahan juga harus dilakukan oleh masyarakat dengan cara Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan mengaplikasikan CERDIK yaitu cek kesehatan, enyahkan roko, rajin olahraga, Diet sehat dan seimbang, Istirahat dan Kelola stres.


Mengapa stres perlu dikendalikan? Karena itu juga salah satu penyebab utama penyakit. Dr. Subuh mengundang masyarakat untuk selalu mendeteksi secara dini penyakit dan mencegahnya dengan menghindari faktor pemicunya. Untuk para penderita juga harus tetap produktif untuk memperlambat komplikasi serta kembali hidup sehat. 

Newsletter

Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.

Agenda Mendatang
14 March 2024
Hari Ginjal Sedunia - 14 Maret 2024
03 March 2024
Hari Pendengaran Sedunia 2024
04 March 2024
Hari Obesitas Sedunia 2024
27 March 2024
Webinar Hari Ginjal Sedunia 2024
07 March 2024
Seminar Puncak Hari Pendengaran Sedunia 2024
Selengkapnya