Trend Peningkatan Merokok pada masa Covid-19 dan upaya yang perlu dilakukan '

Trend Peningkatan Merokok pada masa Covid-19 dan upaya yang perlu dilakukan

17 Januari 2022

Merokok, COVID-19 dan Upaya penangulangan


Pandemi COVID-19 telah menjadi tantangan besar bagi sistem kesehatan di seluruh dunia. Patogenesis covid-19 melibatkan infeksi dan replikasi virus di sel epitel sistem pernapasan yang menyebabkan sindrom pernapasan akut yang menyebabkan kematian. Pada 25 April 2020, lebih dari 187.000 kematian telah dilaporkan di seluruh dunia dan jumlah orang yang terinfeksi mencapai 2.724.809 (Organisasi Kesehatan Dunia, 2020). Merokok merupakan faktor risiko utama penyakit tidak menular (PTM) antara lain penyakit paru obstruksi kronik, kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah, dibetes melitus, stroke. Adanya kondisi tersebut meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada pasien covid-19 (Emami, Javanmardi, Pirbonyeh, & Akbari, 2020). Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa merokok terbukti memperburuk prognosis dan infeksi COVID-19 (Vardavas & Nikitara, 2020). Patogenesis yang mendasari adalah penurunan imunitas mukosa dan peningkatan permeabilitas sel epitel pernapasan akibat inflamasi kronis yang disebabkan karena merokok. Mekanisme lain yang mungkin adalah meningkatnya ekspresi reseptor enzim pengubah angiotensin 2, yang juga merupakan reseptor pengikat untuk virus COVID-19 (Brake et al., 2020).


Kebijakan pemberlakuan lockdown, ketidakpastian pendapatan keluarga, dan tindakan isolasi yang berkepanjangan meningkatkan tekanan psikologis pada masyarakat yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan kebiasaan merokok (Patwardhan, 2020). Pada saat pandemi covid-19 semua orang diminta untuk berdiam di rumah, akibatnya trend peningkatan merokok meningkat disertai dengan paparan asap rokok terhadap anak-anak dan ibu hamil meningkat pada rumah tangga yang ada anggota keluarganya yang merokok.


Upaya kampanye untuk berhenti merokok sangat mendesak untuk dilakukan. Kampanye dan edukasi oleh tenaga kesehatan sangat diperlukan sebagai upaya untuk berhenti merokok dan mencegah munculnya perokok baru. Masyarakat perlu mengetahui bahwa meskipun pandemi adalah saat-saat yang menegangkan, merokok bukanlah solusi. Bimbingan yang tepat mengenai efek adiksi dari merokok harus diberikan, terutama pada masa pandemi covid-19. Ketersediaan layanan berhenti merokok dapat memberikan informasi tentang pencegahan perokok aktif dan pasif, mengatasi mekanisme gejala putus nikotin, langkah-langkah pencegahan kekambuhan dan kecenderungan untuk kembali merokok. Memberikan motivasi agar dapat membiasakan hidup sehat yang meliputi cek kesehatan secara teratur, enyahkan asap rokok, rajin berolah raga, diet seimbang, istirahat yang cukup, kelola stres (CERDIK).


Akses layanan quitline berhenti merokok dan  telemedicine juga merupakan upaya yang dapat digunakan oleh perokok untuk berkomunikasi dengan konselor maupun dokter yang diselenggarakan untuk dukungan dan motivasi psikologis. Perokok juga dapat diarahkan ke sejumlah materi pendidikan dan video motivasi yang tersedia di internet. Sesi pelatihan dapat diselenggarakan untuk profesional kesehatan dalam hal model WHO 5A untuk berhenti merokok yang menggabungkan komponen seperti bertanya, memberi saran, menilai, membantu, dan mengatur atau model pendekatan 4T yaitu tanyakan, telaah, tolong dan nasihati serta tindak lanjut dalam membantu kegiatan berhenti merokok (Juknis UBM, Kemenkes 2021). Singkatnya, peningkatan tekanan psikologis menyebabkan peningkatan merokok selama pandemi covid-19. Sangat penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk mengenali tren ini dan mengambil tindakan aktif untuk mencegah peningkatan jumlah perokok dengan mengoptimalkan informasi tentang bahaya merokok kepada masyarakat dan upaya berhenti merokok pada fasilitas kesehatan.


 


dr Mauliate Duarta C, MKM


Jakarta 17 januari 2022

Newsletter

Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.

Agenda Mendatang
14 March 2024
Hari Ginjal Sedunia - 14 Maret 2024
03 March 2024
Hari Pendengaran Sedunia 2024
04 March 2024
Hari Obesitas Sedunia 2024
27 March 2024
Webinar Hari Ginjal Sedunia 2024
07 March 2024
Seminar Puncak Hari Pendengaran Sedunia 2024
Selengkapnya