Dinkes Babel dan Yayasan Anyo Indonesia adakan Seminar Waspada dan Kenali Kanker pada Anak Sejak Dini  Untuk Nakes dan Kader'

Dinkes Babel dan Yayasan Anyo Indonesia adakan Seminar Waspada dan Kenali Kanker pada Anak Sejak Dini Untuk Nakes dan Kader

24 Juli 2018

Memperingati Anak Nasional yang jatuh tanggal 23 Juli Tahun 2018 Dinas Kesehatan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung bersama Yayasan Anyo Indonesia mengadakan kegiatan seminar Kesehatanyang bertema "Waspada dan Kenali Kanker pada Anak Sejak Dini dan Temukan Kanker Retinoblastoma, Raihlah Mimpi"


Seminar yang diselenggarakan tanggal 24 Juli 2018 ini dihadiri peserta seminar 100 orang. Peserta berasal dari petugas kesehatan baik dokter atau perawat yang ada di puskesmas se Provinsi Kep.Bangka Belitung serta kader posbindu PTM yang ada di Kota Pangkalpinang.

Seminar yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Nakes dan Kader Posbindu tentang Kanker pada anak dan Retinoblastoma  menghadirkan narasumber dari Rumas Sakit Kanker Dharmais yaitu dokter Edi S Teheru, Sp.A(K),MHA, dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Umum Provinsi DR.(HC).Ir.Soekarno dr. Novia Nasir, Sp.M serta Kadinkes Provinsi Kepulauan Bangka Belitung drg Mulyono Susanto, MHSM.


Kegiatan berupa penyampaian materi, praktek penggunaan alat optalmoskop pada 6 balita. Kegiatan ini juga didukung dan bekerja sama dengan Yayasan Anyo Indonesia.


Hibah Ophtalmoscope dari YAI
Dalam kesempatan ini, YAI memberikan alat optalmoskop secara hibah berjumlah 10 buah dan buku pedoman Kanker pada Anak ke 64 puskesmas di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.


Hibah dari Yayasan Anyo Indonesia ini dimaksudkan agar deteksi dini kanker retinoblastoma dapat dilakukan di Puskesmas yang mendapat bantuan dan pemahaman kader dan nakes tentang Retinoblastoma dan kanker anak dapat lebih baik.


Pengobatan retinoblastoma yang ditemukan pada stadium awal memiliki tingkat kesembuhan mencapai 80 persen. Bahkan, pada stadium sangat awal bisa ditangani dengan krioterapi saja. Jadi anak tak perlu menjalani kemoterapi, radioterapi, ataupun operasi.


Bila ukuran tumor sudah besar, perlu pengangkatan bola mata. Setelah itu, anak akan menggunakan bola mata palsu. Pada stadium lanjut, kanker pada mata anak bisa menyebar ke otak hingga tulang belakang.

Dari alat tersebut, tenaga kesehatan bisa melihat apakah ada pantulan sinar merah di mata atau dikenal dengan pemeriksaan "lihat merah". Jika terlihat pantulan merah di mata, maka mata anak sehat.


Sebaliknya, jika tidak ada sinar merah di mata, maka perlu diwaspadai adanya tumor di mata dan segera lakukan pemeriksaan menyeluruh pada mata anak.


Yayasan Anyo Indonesia berharap alat ophtalmoscope  ada di setiap puskesmas di seluruh Indonesia. Apalagi, retinoblastoma merupakan kanker anak yang tertinggi kedua, setelah kanker darah atau leukemia.  



Tindak lanjut setelah seminar maka kegiatan deteksi dini  kanker pada anak dapat berlangsung di Puskesmas yang mendapat bantuan  sehingga dapat dilakukan pencegahan dan pengobatan sejak lebih  dini. 


Dengan ditemukannya retinoblastoma sedini mungkin, mata dan penglihatan anak bisa diselamatkan.






Newsletter

Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.

Agenda Mendatang
14 March 2024
Hari Ginjal Sedunia - 14 Maret 2024
03 March 2024
Hari Pendengaran Sedunia 2024
04 March 2024
Hari Obesitas Sedunia 2024
27 March 2024
Webinar Hari Ginjal Sedunia 2024
07 March 2024
Seminar Puncak Hari Pendengaran Sedunia 2024
Selengkapnya