Penyakit Paru Kronik

Apa yang dimaksud dengan Penyakit Paru Kronik

Penyakit Paru Kronik berhubungan dengan organ utama  alat pernapasan manusia. Penyakit Paru Kronik sudah dikenal sebagai Penyakit Paru Obstruktif Menahun. Awal dari penyakit Paru Kronik ini disebabkan oleh oksigen yang tidak sepenuhnya mengalir dan berbalik untuk mengalir ke seluruh tubuh. Aliran udara yang lambat sifatnya ber periode.  Penyakit peradangan paru ini  berkembang dalam jangka waktu panjang. Penyakit ini menghalangi aliran udara dari paru-paru karena terhalang pembengkakan dan lendir atau dahak, sehingga penderitanya sulit bernapas.

Informasi Seputar Penyakit Paru Kronik

Karena PPOK menjangkiti organ penting tubuh yaitu organ yang digunakan untuk bernapas, tentu saja sangatlah berbahaya jika mendiamkan PPOK. Orang yang terkena resiko paling besar dari PPOK tentu saja orang yang mempunyai kebiasaan merokok. Paru-paru yang dijangkiti bakteri dan virus sangat berbahaya dan berujung pada kematian. PPOK juga bisa menumbuhkan komplikasi penyakit dengan organ lain. Komplikasi yang disebabkan oleh PPOK, yaitu:

Infeksi Pernapasan

Dengan kondisi paru-paru yang tidak sempurna lagi keadaannya, maka paru paru menjadi rentan terhadap virus yang langsung menyasar pada paru-paru. Virus yang paling sering menyerang seperti influenza atau pnemonia. Jaringan paru paru akan rentan terhadap infeksi.

Jantung

Resiko penyakit jantung bisa mendekati orang dengan PPOK karena biasanya kebiasaan merokok merupakan sebab utamanya yang berpengaruh pada kerja jantung.

Kanker Paru

PPOK yang tidak juga membaik akan menyebabkan paru-paru kehilangan fungsinya dan dirusak oleh sel kanker yang akan tumbuh pada paru-paru yang sudah terinfeksi.

Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi ditimbulkan oleh darah yang mengalir ke dalam paru-paru atau yang disebut dengan Hipertensi Pulmonal.

Depresi

Depresi timbul karena penderita berusaha bernapas menghirup oksigen dengan paru-paru yang tidak berfungsi sehingga dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, depresi bisa menyerang.

Jika seseorang menderita PPOK, tingkatannya pun harus diketahui dengan seksama. Jika PPOK bersifat ringan, maka biasanya gejalanya tidak ada. Namun perlu diperhatikan jika PPOK semakin berat, gejala yang timbul akan ada seperti:

  1. Sesak Napas

Sesak napas terjadi saat serangan berlangsung atau biasanya serangan terjadi sehabis melakukan aktifitas berat seperti berolahraga berat ataupun terkena stres. Udara yang tidak bersih juga bisa memicu gelaja PPOK.

  1. Batuk-batuk kronis

Batuk yang tak kunjung sembuh bisa merupakan gejala PPOK. Biasanya PPOK yang disertai dengan batuk yang tak kunjung sembuh akan mengarah ke TBC. Virus TBC akan menjangkiti ketika batuk menjangkiti terus menerus dan tidak sembuh. Perlu penanganan secara serius agar tidak terinfeksi virus TBC.

  1. Spum (batuk berdahak)

Batuk berdahak akan menyisakan spum atau dahak di paru-paru. Spum di paru paru ini akan sangat produktif dalam memproduksi bakteri yang akan menggerogoti kekebalan tubuh. Gejala PPOK ini juga akan menyebar ke organ tubuh lain. Tubuh lemas dan muka pucat serta konsentrasi yang tidak konsisten juga merupakan gejala dari PPOK. Pada PPOK akut, maka gejala akan diperparah dengan diikuti hal-hal berikut, seperti:

  1. Sesak Napas Akut

Sesak napas dengan periode sering dan paling parah ketika menderita batuk dan pilek.

  1. Disertai Menggigil

Badan akan mengalami temperatur tinggi atau panas yang disertai dengan menggigil karena melakukan perlawanan melawan virus dan bakteri yang berkembang di dalam paru paru.

  1. Batuk Bertambah dan Sputum Meningkat (Dahak)

Batuk yang merupakan gejala utama sangat mengindikasikan apakah PPOK bertambah parah atau tidak. Perhatikan kuantitas dari sakit batuk tersebut. Jika makin sering perlu diberikan tindakan lebih lanjut.

  1. Sputum Berubah Warna

Perhatikan warna dari Sputum. Sputum yang terdiri dari bakteri akan berubah warna yang mengidentifikasikan ada bakteri terdapat di dalam paru paru.

  1. Perubahan Perilaku Fisik

Pada penderita PPOK, keadaan fisik bisa terjadi tanpa pola. Biasanya ciri fisik seperti lesu, lemas ataupun depresi merupakan efek samping dari PPOK.

Penyebab dari PPOK antara lain:

  1. Kebiasaan Merokok

Penyebab utama dan tidak dapat dihindari lagi yaitu kebiasaan merokok. Perokok pasif maupun aktif sama-sama berperan dalam hal ini. Selain itu, jika Anda mantan perokok, maka jumlah rokok per batang yang pernah anda hisap jadi indikator untuk menentukan apakah bisa menyebabkan PPOK atau tidak. Rokok mengandung banyak racun serta zat kimia yang bisa membahayakan tubuh. Walaupun begitu, masih banyak orang belum mau meninggalkan kebiasaan buruknya untuk merokok. Kesadaran untuk berhenti merokok harus di dukung oleh lingkungan sekitar. Jadi, kalau Anda sudah berhenti merokok tetapi lingkungan kerja Anda masih merokok, maka Anda akan berubah menjadi perokok pasif yang sama parahnya dengan perokok aktif.

  1. Riwayat Paparan Polusi Udara di Lingkungan Tempat Tinggal atau Bekerja

Jika Anda bekerja di atas populasi yang kadarnya sangat tinggi, maka kemungkinan untuk terkena PPOK semakin tinggi. Walaupun dengan masker sekalipun, paparan polusi merupakan udara yang masuk di paru paru setiap harinya.

  1. Hipereaktiviti Bronkus

Pada bronkus terdapat peradangan yang disebabkan oleh rokok dan udara berpolusi. Reaksi alergi juga bisa mengakibatkan terjadinya Hipereaktiviti Bronkus.

  1. Riwayat Infeksi Saluran Napas Bawah Berulang

Terjadi infeksi yang di derita oleh saluran napas secara berulang-ulang selama beberapa tahun. Ini disebabkan oleh alergi ataupun influenza yang sering terjadi.

Untuk mengetahui kadar keparahan dari PPOK, maka ada berbagai macam alat ukurnya, yaitu: Spirometri Sebuah alat ukur yang bertujuan untuk mengukur seberapa efektifkah fungsi paru-paru, serta berapa volume udara yang bisa ditampung paru-paru. Radiologi atau Rontgen Thoraks Untuk mengetahui keadaan fisik paru-paru, perlu diadakan rontgen atau pemeriksaan radiologi terhadap thoraks dan paru-paru. Biasanya akan dilihat seberapa banyak dahak yang ada di paru-paru. Biasanya tes dahak pun akan dilakukan sehingga bisa ditentukan jenis bakteri yang ada di dalam organ paru paru tersebut. Dengan begitu, dokter dapat memberikan treatment tepat dalam pengobatan. Eksaserbasi Akut Pemeriksaan gas adaral dan sputum gram untuk melihat keadaan paru-paru, isi, dan fungsinya.

Tahap pertama untuk mengatasi PPOK yaitu melalui terapi yang mempunyai prinsip-prinsip yang harus didahulukan, sehingga PPOK semakin cepat untuk ditindaklanjuti.

  1. Motivasi dan Pengetahuan untuk Berhenti Merokok

Merokok tidak diragukan lagi merupakan penyebab utama dari PPOK. Oleh karena itu, pandangan masyarakat terhadap merokok harus dirubah. Jangan biarkan lagi anak-anak atau remaja menjadi ketergantungan pada rokok. Berhenti merokok dan menggantinya menjadi kebiasaan sehat merupakan inti terapi dari PPOK.

    1. Elemen dari Farmakoterapi, yaitu Bronkodilator, Steroid, Mukolitik, dan Antioksidan
      1. Terapi non-farmakologis
        1. Rehabilitas

Pelatihan untuk meningkatkan stamina fisik seperti latihan memperkuat stamina, serta latihan pernapasan. Untuk hal ini, penderita PPOK harus rajin menjalani terapi guna meningkatkan kemampuan fisik dalam menghadapi serangan PPOK. Semakin kuat fisik seseorang maka porsi dari PPOK itu sendiri akan berkurang.

        1. Terapi Oksigen

Terapi oksigen untuk jangka waktu yang lama (kurang lebih 15 jam sehari) untuk memasukkan udara segar ke dalam paru-paru. Terapi oksigen yang dimaksud disini berupa udara segar dan higienis yang dimasukkan ke dalam paru-paru. Terapi oksigen memungkinkan para pendirita PPOK untuk membersihkan paru-parunya yang tercemar dengan polusi udara. Dengan terapi oksigen, diharapkan paru-paru dapat terekspose dengan udara bersih dan sehat.

        1. Nutrisi

Perbaikan nutrisi serta keseimbangan gizi yang dimiliki akan membentuk kekebalan tubuh yang berimplikasi pada berkurangnya kadar PPOK. Pengaturan menu dan nutrisi seperti protein, karbohidrat, dan mineral turut berperan serta untuk memerangi PPOK. Tahap kedua untuk mengatasi PPOK yaitu melalui vaksin. Pada PPOK yang sudah akut, maka penyebabnya sudah pasti yaitu infeksi bakteri Mukosa Trakeobronkial yang masih keluarga dari bakteri Streptococcus Pneumonia, Haemophilus Influenza, dan Moraxella Catarrhalis. Yang bermanfaat untuk mencegah PPOK Eksaserbasi akut adalah vaksinasi influenza dan pneumokok.

Artikel Lainnya

Newsletter

Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.

Agenda Mendatang
14 March 2024
Hari Ginjal Sedunia - 14 Maret 2024
03 March 2024
Hari Pendengaran Sedunia 2024
04 March 2024
Hari Obesitas Sedunia 2024
27 March 2024
Webinar Hari Ginjal Sedunia 2024
07 March 2024
Seminar Puncak Hari Pendengaran Sedunia 2024
Selengkapnya