Selamatkan Penderita Stroke Sebelum 4,5 Jam'

Selamatkan Penderita Stroke Sebelum 4,5 Jam

29 Oktober 2019

Stroke merupakan penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya usia yang semakin meningkat, jantung koroner, diabetes mellitus, dan hipertensi. Untuk menyelamatkan seseorang yang terserang stroke secara mendadak, ia perlu secepatnya mendapatkan penanganan medis sebelum 4,5 jam.


4,5 jam adalah periode emas untuk mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen. Selain itu pasien juga perlu melakukan CT Scan agar diketahui jenis strokenya.


Sekretaris Pokdi Stroke dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) dr. Al Rasyid, Sp.S(K) mengatakan pentingnya tatalaksana yang optimal pada fase akut stroke akan menentukan proses perbaikan pasca stroke dan mengurangi kecacatan.


“Tata laksana pada fase akut yang tepat akan memberikan dampak yang baik, namun harus diiringi dengan alat yang baik dan praktis,” katanya pada Temu Media Hari Stroke Sedunia 2019 di Gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (28/10).


Tata laksana penanganan penderita stroke pada periode emas itu dialami oleh Suherni (43). Ia terserang stroke secara tiba-tiba saat bercanda dengan tetangganya. Tangan dan kaki Suherni kaku tidak bisa digerakkan sama sekali.


Tak lama setelah itu, ia dibawa langsung ke RS PON (Pusat Otak Nasional) dan dilakukan tata laksana pada periode emas 4,5 jam pasca terserang stroke. Ia mengaku hanya dirawat 9 hari di RSPON dan setelah itu sembuh total


“Waktu itu saya lagi bercanda sama tetangga, tiba-tiba tangan dan kaki saya gak bergerak, langsung dibawa ke RSPON kemudain 9 hari dirawat langsung sembuh total,” ucap Suherni.


Usai sembuh total dari stroke, ia mengaku telah mengubah pola makan menjadi lebih baik. Selain nasi, Suherni lebih memperbanyak makan sayuran dan ikan. Ia juga sudah tidak lagi meminum obat dan tidak pernah ada keluhan.


Namun demikian, dr. Al Rasyid memintanya untuk selalu melakukan cek kesehatan. Deteksi dini faktor risiko dan promosi hidup sehat perlu digalakkan agar memperkecil kejadian stroke. Jika sudah terlambat maka penanganan akan semakin sulit.


“Langkah pencegahan begitu penting, juga menerapkan gaya hidup sehat adalah kunci untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk stroke,” tambah dr. Al Rasyid.(Rokomyanmas)

Newsletter

Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.

Agenda Mendatang
14 March 2024
Hari Ginjal Sedunia - 14 Maret 2024
03 March 2024
Hari Pendengaran Sedunia 2024
04 March 2024
Hari Obesitas Sedunia 2024
27 March 2024
Webinar Hari Ginjal Sedunia 2024
07 March 2024
Seminar Puncak Hari Pendengaran Sedunia 2024
Selengkapnya