Jangan Lupa Tertawa Dalam Kondisi Sesulit Apapun'

Jangan Lupa Tertawa Dalam Kondisi Sesulit Apapun

23 Juli 2019

Sayang sekali jika Anda tidak menemukan hal yang bisa membuat Anda tertawa. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa tertawa membuat Anda lebih bahagia.


Tubuh dan pikiran kita saling berhubungan. Apa yang kita pikirkan akan mempengaruhi apa yang kita rasakan.


Itulah prinsip sebuah studi meta analisis di Amerika. Ilmuwan telah membuktikan kebenaran dibalik kalimat "murah senyum bikin bahagia", yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Menurut penelitian, tersenyum atau tertawa dapat merubah suasana hati kita meskipun kita merasa bahwa tidak ada yang bisa ditertawakan.


Mudah diucapkan, namun sulit untuk dilakukan. Kadang sulit memaksakan diri sendiri untuk tertawa. 


Kareen Seidler, seorang asisten peneliti di Institut Humor Jerman (Deutsches Institut für Humor, percaya atau tidak, institut ini benar-benar ada) mengatakan bahwa semua tergantung pola pikir kita. , "jika Anda berusaha, maka Anda bisa menemukan humor."Ujar Kareen yang dirilis DW Juli 2019


Seidler dan rekan-rekannya di institut mengadakan sesi pelatihan humor untuk membantu orang-orang yang kurang bisa tertawa. 


Institut tersebut didirikan pada tahun 2005 oleh Eva Ulmann, yang dulunya berkuliah ilmu kedokteran dan ilmu pendidikan. Seidler mengatakan, Institut Humor Jerman memiliki tujuan untuk mengajari orang-orang agar bisa menggunakan humor dalam komunikasi dan interaksi sehari-hari, terutama dalam dunia pekerjaan. 


Humor dalam segala situasi


Humor adalah kemampuan dan keinginan bereaksi terhadap sesuatu dengan santai dan ceria. Tim Eva Ullmann dengan senang hati ingin membantu orang-orang mengembangkan kemampuan ini. "Tujuan kami adalah meringkankan beban hidup orang-orang dengan bantuan humor," tutur Seidler  


Ia juga berkata, "ada kalanya humor dianggap tidak pas dalam situasi-situasi tertentu." Contohnya, situasi yang berkaitan dengan penyakit atau kematian. Namun, sebuah artikel dari Insitut Humor Jerman yang berjudul "Dokter dan Humor" menyatakan sebaliknya. Humor tetap bisa kita terapkan walau dalam keadaan sakit. 


Menurut artikel tersebut, humor dapat membantu orang-orang yang bekerja di bidang perawatan paliatif agar mereka tidak kehilangan akal sehatnya, karena mereka hampir setiap hari dihadapi dengan kematian. Humor mencegah perasaan kelesuan dan berperan sebagai antioksidan untuk kesehatan otak kita. Selain itu, humor juga bisa menjadi mekanisme mengatasi rasa sedih bagi mereka yang menghadapi kematian. 


Jika orang-orang yang menghadapi kematian masih bisa berusaha untuk mencari humor dalam hidup mereka, maka kita tentu bisa menerapkan humor kita saat terjebak dalam kemacetan, bukan? Kata kunci yang digunakan Kareen Seidler adalah "reinterpretasi positif".


Hanya Butuh Latihan


Namun, tertawa juga butuh latihan. Sebagai langkah pertama, cobalah untuk merefleksikan diri Anda. Tentu lebih mudah untuk menertawakan kejadian yang sudah lalu. Tapi kejadian sehari-hari yang kita alami juga bisa menjadi bahan tawa. Seperti kata Siedler, kita hanya perlu lebih peka.


Dengan melakukan hal-hal tersebut, hidup kita tidak akan hanya lebih mudah, tetapi juga sedikit lebih bahagia, seperti hasil penelitian tersebut.(dw.de)


#KelolaStres #PTM #Humor #Tertawa #Bahagia

Artikel Lainnya

Newsletter

Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.

Agenda Mendatang
14 March 2024
Hari Ginjal Sedunia - 14 Maret 2024
03 March 2024
Hari Pendengaran Sedunia 2024
04 March 2024
Hari Obesitas Sedunia 2024
27 March 2024
Webinar Hari Ginjal Sedunia 2024
07 March 2024
Seminar Puncak Hari Pendengaran Sedunia 2024
Selengkapnya