Rokok Elektronik Berisiko Merusak Hati '

Rokok Elektronik Berisiko Merusak Hati

19 Maret 2018

Menghisap rokok elektronik dapat menyebabkan akumulasi lemak di hati yang bisa berujung pada penyakit hati berlemak. Demikian disebutkan satu studi yang dilakukan pada tikus percobaan.


Popularitas rokok elektronik telah meningkat pesat sebagian karena iklan tentangnya yang mengklaim bahwa rokok ini lebih aman daripada rokok konvensional. Tetapi karena lemak ekstra di hati cenderung merugikan kesehatan, kami menyimpulkan bahwa rokok elektronik tidak seaman seperti yang dipromosikan pada konsumen," dikatakan Theodore C. Friedman dari Charles R. Drew University of Medicine and Science di Los Angeles, Amerika Serikat.


Rokok elektronik mengandung nikotin, yang menurut laporan Dr. Friedman dan peneliti lain terkait dengan penyakit hati berlemak non alkohol. Namun begitu, belum diketahui bagaimana efek jangka panjang dari konsumsi roko elektronik pada penyakit hati, diabetes, penyakit jantung atau stroke.


Dalam penelitian selama 12 minggu yang dilakukan terhadap tikus, Friedman dan rekannya menemukan, tikus percobaan kehilangan gen apolipoprotein E, sehingga mereka lebih rentan terkena penyakit jantung dan hati berlemak. Seluruh tikus dalam percobaan ini diberi makananan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi. Satu kelompok tikus dimasukkan ke dalam ruangan yang memaparkannya aerosol rokok elektronik, sehingga tingkat nikotin darah mereka setara dengan pengguna rokok elektronik. Sementara tikus lainnya ditempatkan di ruangan yang memaparkan aerosol larutan garam fisiologi.

Dari penelitian pada hati tikus-tikus ini, para menemukan, 433 gen di hati yang terpapar aerosol rokok elektronik mengalami perubahan yang terkait dengan peningkatan kadar lemak pada hati. Para peneliti juga menemukan bahwa gen yang terkait dengan ritme sirkadian (jam tubuh) juga berubah pada tikus yang terpapar rokok elektronik. Disfungsi ritme sirkadian diketahui dapat mempercepat perkembangan penyakit hati termasuk penyakit hati berlemak.

"Hasil percobaan kami diharapkan dapat memberi masukan kepada pembuat kebijakan dan badan pengatur federal dan negara bagian dalam mengambil tindakan pencegahan untuk menghentikan meningkatnya penggunaan rokok elektronik di kalangan remaja dan orang dewasa," kata Friedman.


baca : artikel sumber

Artikel Lainnya

Newsletter

Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.

Agenda Mendatang
14 March 2024
Hari Ginjal Sedunia - 14 Maret 2024
03 March 2024
Hari Pendengaran Sedunia 2024
04 March 2024
Hari Obesitas Sedunia 2024
27 March 2024
Webinar Hari Ginjal Sedunia 2024
07 March 2024
Seminar Puncak Hari Pendengaran Sedunia 2024
Selengkapnya